Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Mendiktisaintek Brian Janjikan Kementerian yang Harmonis: Pikul Beban Bersama
19 Februari 2025 22:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto mengungkapkan keinginannya untuk menjaga keharmonisan dalam kementerian. Dia mengatakan, ini adalah tugas bersama guna mewujudkan negara yang maju.
ADVERTISEMENT
“Jadi kita ingin harmoni, kita bareng-bareng, yuk kita pikul beban ini, kita dukung bagaimana keinginan Presiden membuat kita menjadi negara maju, itu bisa kita dukung,” tutur Brian usai serah terima jabatan (sertijab) di Kemendiktisaintek, Jakarta Pusat, Rabu (19/2).
Menurutnya, tugas ini bukanlah beban yang ringan. Namun, dia percaya dengan bantuan serta kerja sama dari kampus-kampus, cita-cita ini dapat tercapai.
“Jadi memang kita memegang beban yang tidak ringan, tapi saya yakin dengan kebersamaan, sama-sama kampus-kampus seluruh Indonesia, negeri swasta, mari kita bareng-bareng dengan beban pekerjaan, dengan segmennya masing-masing, supaya kita bisa membantu atau mendukung program prioritas asta cita [Presiden] kita,” tutur dia.
Sebelum ada pergantian (reshuffle) Satryo Soemantri Brodjonegoro menjadi Mendiktisaintek Brian Yuliarto, Kemendiktisaintek sempat diterpa berbagai masalah. Mulai dari demo ASN, Tunjangan Kinerja (tukin) dosen, dan kekecewaan para murid terhadap sistem PDSS (Pangkalan Data Siswa dan Sekolah).
ADVERTISEMENT
Demo pegawai Kemendiktisaintek berawal dari mutasi mendadak yang dilakukan Satryo kepada Prahum Ahli Muda & Pj Rumah Tangga Kemendiktisaintek Neni Herlina. Neni bersama pegawai Kemendiktisaintek lainnya lantas menuntut Satryo yang diduga bersikap sewenang-wenangnya. Meskipun begitu, masalah tersebut berakhir islah dan Neni batal dipindahkan.
Kemendiktisaintek kembali didemo oleh sejumlah dosen ASN yang menuntut tukin tahun 2020-2024 untuk segera dibayar. Termasuk memberikan tukin kepada seluruh dosen tanpa ada persyaratan.
Terakhir, sejumlah murid SMA dari beberapa daerah Indonesia melakukan unjuk rasa atas kekecewaannya terhadap sekolah yang terlambat mengisi PDSS. Akhirnya, banyak murid yang tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Menindaklanjuti hal tersebut, Kemendiktisaintek akhirnya memperpanjang masa pengisian PDSS.