Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Sekjen Kemendiktisaintek Singgung Akselerasi soal Reshuffle Satryo
19 Februari 2025 23:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menegaskan pergantian Satryo Soemantri Brodjonegoro ke Brian Yuliarto sebagai Mendiktisaintek tidak berkaitan dengan demonstrasi ASN hingga tunjangan kinerja (tukin) dosen.
ADVERTISEMENT
Sekjen Kemendiktisaintek Togar M. Simatupang mengatakan, pergantian menteri dikarenakan adanya perbedaan tantangan. Pemerintah, katanya, membutuhkan sosok menteri yang lebih cekatan dalam menangani berbagai isu.
“Ya, enggak ada kaitan sebetulnya [dengan demo ASN dan tukin]. Kan memang mereka [pemerintah] kan melakukan itu kan, melakukan evaluasi itu kan, yang 100 hari itu. Nah jadi dari sana kan mereka punya scoringnya lah gitu,” tutur Togar di Kantor Kemendiktisaintek, Jakarta Pusat, Rabu (18/2).
“Jadi dari situ yang mereka lihat bahwa tantangannya kan berbeda. Nah tantangan yang berbeda ini ya kemungkinan mereka butuh sosok [menteri] atau butuh sesuatu yang bisa lebih, lebih apa ya, lebih take-off gitu, bisa lebih cepat akselerasinya,” tambah dia.
Togar menegaskan tidak ada desakan dari pemerintah atas pengunduran diri Satryo secara mendadak. Sebab sudah ada komunikasi sebelumnya yang dilakukan oleh pihak Istana kepada Satryo.
ADVERTISEMENT
“Ya, desakan [pengunduran diri] kan tidak ada sebetulnya, hanya kan masalahnya sudah ada komunikasi pasti ya dengan pihak Istana gitu ya. Nah itu selalu dikomunikasikan, jadi komunikasi itu pasti kita tahu kan beliau pasti bisa membaca,” ujarnya.
“Bahwa tantangannya sudah berbeda, jadi secara internal sudah bagus ini peluang-peluang beliau [Satryo] kan, tetapi begitu masuk ke eksternal tiba-tiba muncul tanda petik kegaduhan gitu kan, padahal sebetulnya beliau [Satryo] kan kalau kalian lihat kan tetap mengutamakan pendidikan,” sambungnya.
Kemendiktisaintek sempat diterpa berbagai masalah. Mulai dari demo ASN, Tunjangan Kinerja (tukin) dosen, dan kekecewaan para murid terhadap sistem PDSS (Pangkalan Data Siswa dan Sekolah).
Demo pegawai Kemendiktisaintek berawal dari mutasi mendadak yang dilakukan Satryo kepada Prahum Ahli Muda & Pj Rumah Tangga Kemendiktisaintek Neni Herlina. Neni bersama pegawai Kemendiktisaintek lainnya lantas menuntut Satryo yang diduga bersikap sewenang-wenang. Meskipun begitu, masalah tersebut berakhir islah dan Neni batal dimutasi.
ADVERTISEMENT
Kemendiktisaintek kembali didemo oleh sejumlah dosen ASN yang menuntut tukin tahun 2020-2024 untuk segera dibayar. Termasuk memberikan tukin kepada seluruh dosen tanpa ada persyaratan.
Terakhir, sejumlah murid SMA dari beberapa daerah Indonesia melakukan unjuk rasa atas kekecewaannya terhadap sekolah yang terlambat mengisi PDSS (Pangkalan Data Sekolah Siswa).
Akhirnya, banyak murid yang tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Menindaklanjuti hal tersebut, Kemendiktisaintek akhirnya memperpanjang masa pengisian PDSS.