Mengintip Proses Pemotongan Ayam Hingga Berlabel Halal

17 Juni 2017 13:32 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendag dan Mentan Kunjungi Rumah Pemotongan Ayam (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mendag dan Mentan Kunjungi Rumah Pemotongan Ayam (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sepekan jelang Lebaran, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengecek harga ayam potong di rumah potong ayam Cakung, Jakarta. Hal ini dilakukan karena harga ayam dan telur ayam ras hingga saat ini masih di bawah harga acuan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Saat mengunjungi rumah potong ayam, Enggar dan Amran menggunakan jas laboratorium berwarna putih untuk mengecek proses pemotongan ayam. Keduanya tiba di lokasi yang berada di Jalan Penggilingan Jakarta Timur tersebut pukul 11.00 WIB.
Peralatan mesin yang digunakan di rumah potong ayam tersebut cukup masih terbilang sederhana. Bahkan khusus untuk penyembelihan masih dilakukan secara manual untuk standarisasi halal.
"Ini teknologinya pakai dari mana?" tanya Enggar kepada salah satu petugas di rumah potong ayam Cipinang, Jakarta, Sabtu (17/6).
Mendag dan Mentan Kunjungi Rumah Pemotongan Ayam (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mendag dan Mentan Kunjungi Rumah Pemotongan Ayam (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Petugas tersebut kemudian menjelaskan bahwa teknologi yang digunakan tersebut berasal dari China. Mesin yang digunakan itupun rutin dilakukan perawatan.
ADVERTISEMENT
Suasana di rumah potong ayam tersebut cukup bersih, namun relatif sempit. Bahkan para awak media harus berdesak-desakan untuk sekadar mengambil gambar keduanya.
Petugas juga menjelaskan, dalam sehari rumah potong tersebut mampu menghasilkan ayam potong yang sudah dibersihkan bulu dan jeroannya (karkas) sebanyak 22 ton per hari. Biasanya, ayam-ayam tersebut diperoleh dari Jawa Tengah dan Jawa Barat.
"Kami dapat dari Cianjur juga," katanya.
Mendag dan Mentan Kunjungi Rumah Pemotongan Ayam (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mendag dan Mentan Kunjungi Rumah Pemotongan Ayam (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Enggar dan Amran selanjutya diajak untuk melihat proses awal pemotongan ayam. Ayam-ayam tersebut diletakkan di mesin dengan posisi kaki berada di atas. Petugas di dalam ruangan tersebut kemudian menyembelih ayam secara Islam dengan mengucap basmalah, sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditempel di bagian kaca tempat pemotongan ayam. Sayangnya media tak diperbolehkan masuk dan mengambil gambar di area tersebut.
ADVERTISEMENT
"Jadi kami masih pakai mesin manual ini dilingkari supaya petugas mudah untuk menyembelih. Ini untuk standarisasi halal juga," jelas petugas tersebut.
Setelah disembelih, ayam-ayam tersebut menuju ke mesin selanjutnya untuk dimasukkan ke dalam air panas dan pencabutan bulu.
"Setelah itu langsung dilakukan pemotongan per bagian, kepala sampai ceker, lalu dikeluarkan jeroannya," katanya.
Ilustrasi Perternakan Ayam (Foto: Marwah Daud via Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perternakan Ayam (Foto: Marwah Daud via Flickr)
Selanjutnya, ayam tersebut dibungkus, ditimbang, dan dilabeli harga. Ayam tersebut kemudian didistribusikan ke pasar-pasar tradisional ataupun modern di Jakarta.
Perlu diketahui, rumah potong ayam Cakung ini merupakan salah satu tempat jagal resmi di DKI Jakarta.
Setelah selesai melihat proses pemotongan ayam selama kurang lebih 15 menit, Enggar pun memberikan tanggapannya kepada sejumlah media yang menunggu.
ADVERTISEMENT
"Kami tadi melihat prosesnya seperti itu. Jadi stok ayam di Jakarta aman. Kalau stok aman di Jakarta, dipastikan stok di seluruh wilayah juga aman," ucap Enggar.