Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Teror ular kobra semakin marak terjadi di sejumlah daerah. Meningkatnya populasi ular kobra telah menimbulkan korban jiwa, salah satunya seorang ibu di Tegal yang tewas akibat racun kobra.
ADVERTISEMENT
Merespons peristiwa tersebut, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, akan memeriksa ketersediaan vaksin anti-ular di sejumlah daerah. Ia akan melakukan pemetaan daerah mana saja yang membutuhkan vaksin tersebut.
“Vaksin ular ya nanti saya cek, karena vaksin ular kan individual, tergantung daerahnya, daerah mana yang paling ini kita dorong,” ujar Terawan usai menemui Menkopolhukam Mahfud MD di Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Jumat (20/12).
Terawan mengakui, saat ini tidak di semua daerah tersedia vaksin ular kobra karena tak semua membutuhkan vaksin tersebut. Ada daerah lain yang misalnya membutuhkan vaksin hewan berbisa lainnya.
“Ya memang tidak, kan harus disesuaikan dengan hakikat ancaman. Kalau ancamannya ndak ada ngapain disediakan, boros dong,” ujar Terawan.
ADVERTISEMENT
“Jadi menurut saya tidak semua daerah kan ular yang kena, ada daerah yang kena tawon, ada daerah yang kena kalajengking, itu berbeda-beda, karena itu kita petakan mana daerah yang lebih banyak kena ular,” sambungnya.
Terawan juga menyatakan kekagetannya lantaran Jakarta yang notabene pusat kota, masih banyak ditemukan ular kobra . Oleh karena itu, ia menargetkan pemetaan hanya memakan waktu sehari.
“Contohnya di Jakarta ternyata juga ada yang dekat sini. Kemarin yang ketemu itu ular kobra berapa banyak itu,” tuturnya.