Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Metro Jaya , Kombes Pol Yusri Yunus, membeberkan modus para calo yang membantu meloloskan sejumlah WN dan WNI dari India, tanpa melalui proses karantina.
ADVERTISEMENT
Menurut Yusri, para calo ini mulai beraksi pada saat mereka menjemput target mereka, lalu mendampingi hingga dilakukan Swab PCR.
"Jadi modusnya adalah mereka dijemput, mereka ditemani selama proses di tahap 1 mulai dari keluar dari bandara , parkir apron, turun, masuk untuk pengisian aplikasi ehac didampingi calo, kemudian masuk ke konternya," ucap Yusri, Kamis (29/4).
"Setelah itu masuk ke swab PCR di kesehatan. Kalau dinyatakan nonreaktif berarti dirujuk ke hotel. Kalau dia ternyata positif dimasukkan ke isolasi, khusus sendiri," tambahnya.
Sindikat mafia ini kemudian mengambil celah memanipulasi data WNI dari India atau WN India yang seharusnya dikarantina tapi bisa diloloskan begitu saja.
"Kemudian dari situ melalui petugas satgas, pengecekan data secara lengkap, baru ke konter Imigrasi melihat kitas, setelah itu ambil barang, kemudian ditentukan hotel mana, baru masuk ke tahap kedua," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Nah pada tahap kedua adalah ada bus Damri yang sudah menunggu di sana untuk mengantar ke hotel rujukan. Tahap ketiga adalah tempat isolasinya. Nah, inilah yang kemudian terjadi kebocoran," sambungnya.
Menurut Yusri, para calo juga kerap memanfaatkan kartu pass yang mereka miliki. Seperti pada kasus tersangka S, yang memiliki kartu Pass Dinas Pariwisata DKI, sehingga tak menyangka jika apa yang dilakukan S adalah bentuk dari tindak pidana.
"Mudah-mudahan nanti ada perbaikan sendiri di dalam bandara sana untuk bisa menutupi apa yang terjadi sekarang ini. Cuma memang rata-rata kemarin saya sampaikan, bahwa contoh saudara S ini memiliki pass bandara. Jadi, ini yang perlu jadi kajian untuk pass bandara, karena yang bersangkutan ini adalah pensiunan (Dinas) Pariwisata, plus sama anaknya juga punya pass bandara," ungkapnya.