Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Nasabah Pinjol AdaKami yang Diduga Bunuh Diri Warga Sumsel
21 September 2023 13:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Polda Metro Jaya telah menelusuri informasi viral bahwa seorang nasabah pinjaman online (pinjol) AdaKami diduga bunuh diri lantaran tak tahan diteror debt collector.
ADVERTISEMENT
Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan, penyidik telah memintai keterangan dari admin akun X atau Twitter yang mengunggah informasi tersebut.
"Bahwa admin mendapatkan informasi dari teman sepupu dari korban yang meninggal bunuh diri yang dimaksud," ujar Ade dalam keterangan tertulis, Kamis (21/9).
Ade menuturkan, tak banyak informasi yang didapat admin tersebut. Ia mengaku hanya mengetahui korban merupakan warga Baturaja, Sumatera Selatan.
"Didapatkan informasi dari admin Twitter bahwa korban yang meninggal bunuh diri tersebut berdomisili di Baturaja, Provinsi Sumatera Selatan," terang Ade.
Ade mengatakan, penyidik telah menyarankan kepada admin tersebut untuk menyampaikan ke keluarga korban agar membuat laporan ke kantor polisi terdekat.
"Sudah disarankan kepada admin dimaksud untuk menyampaikan kepada keluarga korban untuk melaporkan dugaan tindak pidana yang terjadi ke kantor kepolisian terdekat dalam rangka efektivitas dan efisiensi kegiatan penyelidikan dan penyidikan dugaan tindak pidana yang terjadi nantinya, oleh pihak Kepolisian," ucap Ade.
ADVERTISEMENT
"Polri menjamin akan profesional dan akuntabel dalam ungkap kasus dimaksud, apabila dugaan tindak pidana yang dilaporkan tersebut nantinya dalam penyelidikan ditemukan peristiwa pidananya," pungkasnya.
Viral di Medsos
Kasus korban AdaKami diunggah akun X @rakyatvspinjol. Dijelaskan, korban berinisial K tersebut berjenis kelamin laki-laki dan memiliki seorang anak balita perempuan berusia 3 tahun. Korban bunuh diri sekitar Mei 2023.
Diceritakan, saat K sulit membayar tunggakan dan telat membayar, teror dari debt collector AdaKami berdatangan. Teror pertama menyebabkan korban dipecat dari kantornya. DC Adakami terus menerus menelepon ke kantor korban yang akhirnya mengganggu kinerja operator telepon.
Pihak keluarga mengangkat telepon yang terus menerus meneror K setelah K meninggal. Orang tersebut mengaku dari pihak AdaKami. Teror debt collector masih terus berlanjut dan masih terus mengirimkan order fiktif Gofood ke rumah korban meskipun korban sudah meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Tanggapan AdaKami
Pihak AdaKami sudah membantah nomor debt collector yang tercantum pada unggahan akun @rakyatvspinjol terdaftar dalam sistem perusahaan.
Brand Manager AdaKami, Jonathan Kriss, mengatakan pihaknya telah mengumpulkan data dan informasi yang relevan, serta melakukan verifikasi terhadap nomor DC pada unggahan tersebut.
“Saat ini, hasil penyelidikan kami menunjukkan bahwa nomor tersebut tidak terdaftar dalam sistem AdaKami. Kami berkomitmen akan terus mencari data dan informasi yang tambahan yang akurat guna membantu kami dalam melacak kejadian tersebut,” kata Jonathan dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Rabu (20/9).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memanggil AdaKami imbas kabar viral ini. Deputi Komisioner Perlindungan Konsumen OJK Sarjito menjelaskan, pihaknya sedang melakukan pendalaman dalam membuat penjelasan perkaranya. OJK meminta seluruh pihak untuk menunggu proses pendalaman tersebut.
ADVERTISEMENT