NasDem: Jokowi Buka Jalan Karier Politik Gibran, Bukan Dinasti Politik

16 Desember 2019 15:23 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gibran Rakabuming Raka saat mendaftar jadi calon Walkot Solo di DPD PDIP Jawa Tengah, Kamis (12/12). Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gibran Rakabuming Raka saat mendaftar jadi calon Walkot Solo di DPD PDIP Jawa Tengah, Kamis (12/12). Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Majunya anak dan menantu Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution, dalam Pilkada 2020 menjadi sorotan publik. Tak sedikit yang menganggap majunya Gibran dan Bobby sebagai dinasti politik.
ADVERTISEMENT
Namun, politikus NasDem Saan Mustopa tak sependapat. Saan menilai majunya Gibran dan Bobby tak ada sangkut pautnya dengan dinasti politik, namun membuka kesempatan mereka berpolitik dari bawah.
"Ini kalau levelnya terlalu tinggi, misal seorang presiden dan putranya maju di wali kota, itu gimana disebut sebagai dinasti? Toh enggak melanggengkan kekuasaan sebagai seorang presiden. Dia berkiprah di wali kota. Jadi, kalau kita lihat, saya pribadi, dinasti harus di level yang sama," kata Saan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/12).
Ketua DPW NasDem Jabar Saan Mustopa Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
"Tetapi, di sini dia bergelombang. Jadi, Pak Jokowi membuka ruang bagi putra-putranya berpolitik dari bawah. Itu karier politik, bukan dinasti politik, itu karier yang dipilih oleh Gibran dan Pak Jokowi memberikan jalan itu," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Fraksi NasDem DPR itu menyebut, lain halnya jika Jokowi mencalonkan Gibran Rakabuming atau Iriana sebagai calon presiden. Hal itu dinilainya baru bisa disebut politik dinasti.
"Terkait dinasti, kita itu mengartikan dinasti dalam suatu level yang sama. Kalau kita ingin melanggengkan kekuasaan di level yang sama, misalkan bapaknya bupati, istrinya mencalonkan bupati, atau anaknya mencalonkan bupati, berarti masuk dalam kriteria ingin melanggengkan politik dinasti," jelasnya.
Menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Afif Nasution mendaftar bakal calon Wali Kota Medan di DPD Partai Golkar Medan. Foto: ANTARA FOTO/Septianda Perdana
Lebih jauh, Wakil Ketua Komisi II DPR itu menilai majunya Gibran dan Bobby merupakan hak politik mereka dan tak perlu ada yang menghalangi.
"Itu hak untuk mencalonkan dan hak untuk dipilih kan, jadi hak mendasar warga negara. Itu menyangkut soal hak asasi. Siapa pun, termasuk putra Presiden," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Gibran telah mendaftarkan diri sebagai bakal calon Wali Kota Solo, sedangkan Bobby bakal calon Wali Kota Medan. Jokowi sebelumnya juga telah membantah anak dan menantunya maju di Pilkada sebagai bagian dari politik dinasti. Jokowi memastikan, hal itu adalah kompetisi semata.
"Itu kan sebuah kompetisi. Kompetisi bisa menang bisa kalah," ucap Jokowi usai meresmikan Tol Layang Jakarta Cikampek di Cikarang, Kamis (12/12).