Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Pejabat dan Staf Vatikan yang Terlibat dalam Konklaf Diambil Sumpah Kerahasiaan
7 Mei 2025 14:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pejabat dan staf yang terlibat dalam konklaf mengambil sumpah kerahasiaan, sebagaimana yang diatur dalam konstitusi apostolik Universi Dominici Gregis yang diumumkan Paus Yohanes Paulus II pada 22 Februari 1996. Pengambilan sumpah kerahasiaan dilakukan di Kapel Pauline di Istana Apostolik pada Senin (5/7) pukul 17.30 sore waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Vatican News, Rabu (7/5), sumpah dibacakan oleh Camerlengo Kardinal Kevin Joseph Farrell dan diikuti semua pihak -- rohaniawan dan kaum awam. Sumpah kemudian disetujui Kardinal Farrell selaku camerlengo dan 3 asisten kardinal.
Mereka yang diambil sumpahnya meliputi Sekretaris Dewan Kardinal, Master Perayaan Liturgi Kepausan, 7 master upacara kepausan, imam yang dipilih oleh kardinal yang memimpin konklaf untuk membantunya, 2 biarawan Agustinian yang ditugaskan di Sakristi Kepausan, staf biarawati dalam berbagai bahasa untuk pelayanan pengakuan dosa, dokter dan suster, operator lift Istana Apostolik.
Selain itu, staf yang bertugas untuk melayani makanan dan kebersihan, dekorator bunga, staf layanan teknis, mereka yang bertanggung jawab mengangkut para kardinal dari Casa Santa Marta ke Istana Apostolik, kolonel dan mayor Garda Swiss yang ditugaskan mengawasi sekitar Kapel Sistina, Direktur Layanan Keamanan dan Perlindungan Sipil Negara Kota Vatikan, dan beberapa kolaborator juga diambil sumpahnya.
ADVERTISEMENT
Setelah diberi petunjuk tentang pentingnya sumpah, setiap individu secara pribadi mengucapkan dan menandatangani rumus yang ditentukan di hadapan Kardinal Farrell, bersama 2 protonaris apostolik yang bertindak sebagai saksi.
"Sumpah mencakup janji khidmat untuk menjaga kerahasiaan mutlak terkait semua hal yang secara langsung atau tidak langsung terkait dengan pemungutan suara dan pemeriksaan untuk pemilihan Paus Tertinggi, dengan kewajiban abadi kecuali secara tegas diizinkan oleh paus terpilih atau penggantinya," kata Vatican News dalam laporannya.
Sumpah juga menegaskan kembali larangan perangkat perekam suara dan video. Ancaman hukuman diatur dalam hukuman ekskomunikasi yang diperuntukkan bagi Takhta Suci.
"Upacara ini menunjukkan komitmen gereja terhadap kerahasiaan dan kesucian proses pemilihan paus, memastikan bahwa semua personel membantu menjunjung tinggi integritas konklaf," pungkas laporan Vatican News.
ADVERTISEMENT