Pemprov DKI Bantu Mediasi Sengketa Tanah Pertamina dan Warga di Pancoran

19 Maret 2021 10:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meninjau TPU Rorotan, Jakarta Utara, Rabu (27/1).  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meninjau TPU Rorotan, Jakarta Utara, Rabu (27/1). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Bentrok antar warga dan ormas di kawasan Pancoran Buntu II, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, melukai puluhan orang yang terlibat dalam insiden itu. Diketahui bentrok terjadi akibat sengketa lahan.
ADVERTISEMENT
Lahan yang diperebutkan warga ini disebut merupakan milik PT Pertamina. Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan harus ada solusi untuk warga yang sudah puluhan tahun tinggal di tanah tersebut.
"Sengketa lahan yang ada di Pancoran, antara Pertamina dengan masyarakat di sana, itu memang merupakan kawasan tanah milik Pertamina. Pertamina ingin menggunakan, memanfaatkan, namun masyarakat sudah tinggal lama di situ berpuluh tahun, ini sedang kita carikan solusi terbaiknya," ujar Riza kepada wartawan, Jumat (19/3).
Ilustrasi Pertamina EP Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Dia menyebut Pemprov DKI melalui Pemkot Jakarta Selatan membantu proses mediasi agar tidak terjadi kekerasan. Pihaknya tengah mencari solusi tempat tinggal pengganti bagi warga yang tinggal di tanah milik Pertamina.
"Kami Pemprov memediasi antara kedua belah pihak supaya tidak ada kekerasan, semua mendapatkan keadilan sesuai dengan hak dan kewajiban masing-masing," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Terkait kita Pemprov melalui kotamadya Jaksel sedang berupaya terus untuk melakukan mediasi. Kita nanti aparat hadir untuk memastikan di sana aman, tertib, tidak ada kekerasan di sana dan masyarakat bisa kita carikan solusi untuk mendapatkan tempat yang lain," tambahnya.
Dia minta masyarakat memahami kepemilikan tanah itu. Sementara untuk pihak Pertamina, dia berharap dalam prosesnya bisa memperhatikan aspek kemanusiaan kepada warga yang sudah puluhan tahun tinggal di tanah itu.
"Kepemilikan milik Pertamina. Di sisi lain kita juga harus memperhatikan aspek kemanusiaan, ada warga di situ yang tinggal belasan bahkan puluhan tahun. Mari kita carikan solusi bersama agar Pertamina mendapatkan tempat tersebut untuk kepentingan masyarakat banyak juga, dan masyarakat yang tinggal bertahun di situ mendapatkan solusi tempat tinggal yang baru, nanti kita carikan bersama," tutupnya.
ADVERTISEMENT