Pemutilasi Istri di Ciamis Punya 2 Anak, Tak di Rumah saat Kejadian

3 Mei 2024 18:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaku mutilasi di Ciamis usai ditangkap dan meringkuk di sel. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku mutilasi di Ciamis usai ditangkap dan meringkuk di sel. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Catatan Redaksi: Berita ini mengandung konten yang dapat membuat Anda tidak nyaman. Jangan teruskan membaca bila Anda merasa terganggu.
ADVERTISEMENT
Tarsum bin Daspin (50) memutilasi istrinya, Yanti binti Talpa (44). Mutilasi terjadi di Dusun Sindangjaya, RT 8 RW 14, Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, pukul 07.30 WIB, Jumat (3/5).
Kapolres Ciamis, AKBP Akmal menjelaskan, pasangan suami istri itu memiliki dua orang anak. Salah satu di antaranya masih di bawah umur.
"2 Anak. Anak yang pertama perempuan, sudah nikah. Yang kedua SMA kelas 1," kata Akmal saat dikonfirmasi.
Akmal mengungkapkan, mereka sedang tak ada di lokasi saat peristiwa mutilasi terjadi.
"Anak-anak korban di luar rumah semua," terangnya.
Akmal melanjutkan, terhadap anak bungsu korban akan diberikan pendamping secara psikologis.
"Iya (diberikan) pendampingan dan sementara tinggal di rumah saudaranya," ungkap Akmal.
Personel Inafis Polres Ciamis melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus mutilasi di Desa Cisontrol, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (3/5/2024). Foto: Adeng Bustomi/Antara Foto
Daging Mutilasi Ditawarkan
ADVERTISEMENT
Kasi Trantib Kecamatan Rancah, Ramlan, mengatakan saat mutilasi terjadi, tetangga yang menyaksikan tidak berani mendekat, mereka histeris. Warga memilih menelepon Babinsa dan Polisi, menunggu petugas datang.
Selama menunggu petugas, pelaku ini menawarkan daging mutilasi itu ke warga untuk membelinya.
"Leres, dicacandak tos dikeretan, ditawisken tos kengeng dimutilasi, 'bisi arek daging dijual murah, daging si Yanti' (Benar, daging dibawa-bawa sudah dipotong-potong, ditawarkan dalam kondisi sudah dimutilasi, mengatakan "Jika mau daging dijual murah, daging si Yanti")," kata Ramlan.