Pengacara Brigadir Yosua Tak Percaya Rekaman CCTV: Itu Editan

26 Agustus 2022 15:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengacara Brigadir Yosua, Kamaruddin Simanjuntak (tengah) di Bareskrim Polri, Selasa (16/8).  Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengacara Brigadir Yosua, Kamaruddin Simanjuntak (tengah) di Bareskrim Polri, Selasa (16/8). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
Pengacara Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak mengaku tak percaya dengan rekaman CCTV yang beredar terkait pembunuhan kliennya. Dia menilai, rekaman CCTV tersebut telah diedit.
ADVERTISEMENT
"Itu sudah kita tolak karena itu editan," ujar Kamaruddin kepada wartawan, Jumat (26/8).
Rekayasa itu, menurut Kamaruddin, terlihat dari salah satu potongan CCTV yang memperlihatkan kejanggalan. Di mana, ada perbedaan alas kaki yang dikenakan Brigadir Yosua.
"Ada di Pukul 15.49 almarhum pakai sepatu tapi di (rekaman CCTV) 15.49 pakai sendal," beber dia.
Kamaruddin menyatakan bakal melayangkan laporan polisi terkait dugaan rekayasa tersebut.
"Iya nanti yang rekayasa itu (dilaporkan)," pungkas dia.
Kondisi rumah pribadi ferdy sambo masih sepi, Jumat (26/8), pukul 09.15 WIB. Foto: Ainun Nabila/kumparan
Sebelumnya beredar rekaman CCTV yang memperlihatkan rombongan eks Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo dari Magelang-Jakarta.
Dalam video itu diperlihatkan rombongan Sambo yang menuju Jakarta lengkap dengan pengawalan. Mereka sempat terlihat berhenti di salah satu rest area.
Rekaman CCTV dilanjutkan dengan menunjukan aktivitas rombongan setelah tiba di rumah pribadi Irjen Sambo di Jalan Saguling III, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Di sana, juga terlihat Brigadir Yosua, Ferdy Sambo, Bharada Eliezer hingga Putri Candrawathi.
ADVERTISEMENT
Rekaman itu juga menunjukan adanya mobil Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Provos, hingga ambulans yang melintas menuju rumah dinas Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga. Salah satu dari mobil itu diduga membawa jenazah Brigadir Yosua.
Ferdy Sambo keluar dari ruang sidang setelah menjalani persidangan selama 17 jam, Jumat (26/8) Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Di akhir video juga diperlihatkan rombongan mobil menuju ke RS Polri Kramat Jati. Mereka diduga membawa jenazah Brigadir Yosua.
Isi rekaman CCTV itu mirip dengan yang pernah disampaikan oleh Komnas HAM. Rekaman CCTV tidak ada yang menunjukkan secara langsung pembunuhan terhadap Brigadir Yosua atau yang berada di dalam rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, tempat pembunuhan terjadi.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan rekaman yang beredar di sosial media itu merupakan CCTV yang telah disita oleh penyidik.
ADVERTISEMENT
"Tentunya CCTV yang sudah beredar ini tentunya telah disita oleh penyidik Polda Metro Jaya," ujar Dedi kepada wartawan, Kamis (11/8).
Dedi juga menjelaskan, hingga saat ini ada beberapa dekoder lain yang telah disita. Namun, masih dilakukan pemeriksaan di laboratorium forensik.
"Saya sudah menanyakan ke Pak Kabareskrim untuk CCTV kan ada beberapa dekoder yang masih dilakukan analisis oleh laboratorium forensik," terangnya.