Perjuangan Hotriana Melihat Paus Fransiskus: Nginap di Pos Polisi hingga Musala

6 September 2024 8:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hotriana (54) rela menginap di mushola Stasiun Gambir demi melihat Paus Fransiskus di hari terakhirnya, di Kedubes Vatikan, Jakarta Pusat pada Jumat (6/9) pagi. Foto: Abid Raihan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Hotriana (54) rela menginap di mushola Stasiun Gambir demi melihat Paus Fransiskus di hari terakhirnya, di Kedubes Vatikan, Jakarta Pusat pada Jumat (6/9) pagi. Foto: Abid Raihan/kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang warga Tangerang, Hotriana (54) rela menginap di pos polisi dan musala Stasiun Gambir demi bisa melihat Paus Fransiskus secara dekat.
ADVERTISEMENT
Dia sengaja datang subuh-subuh ke Kedubes Vatikan agar bisa mendapat posisi terdepan saat melepas Paus meninggalkan Indonesia pagi ini, Jumat (6/9).

Menginap di musala

Agar bisa subuh-subuh sampai di Kedubes Vatikan, Hotriana berangkat dari rumahnya sejak Kamis (5/9) pukul 16.00 WIB. Dia lalu beristirahat di pos polisi di kawasan Gambir untuk bermalam di sana.
“Pertama saya di pos polisi yang itu, terus sama Pak Polisi diantar kita ke musala (Stasiun Gambir),” katanya saat ditemui kumparan di depan Kedubes Vatikan, Jumat (6/9).
Di musala Stasiun Gambir, Hotriana sampai tak bisa tidur karena tak sabar ingin sekali bertemu Paus. Dia merasa tak puas hanya melihat pemimpin Vatikan itu dari layar televisi.
ADVERTISEMENT
“Karena nonton dari TV gak puas gitu. Jadi, ke sini juga semalam buru-buru gitu,” ujarnya.
Ia bercerita bahwa dirinya tak dapat mengikuti Misa di GBK kemarin karena tak mendapatkan kuota. Dia hanya bisa menyaksikan Misa dari layar HP-nya di dalam bus.
“Saya itu naik bus, saya nonton di bus saja Misanya. Di HP saja,” tuturnya.
Warga masih antusias di depan Kedutaan Besar Vatikan, Jakarta Pusat untuk melepas kepergian Paus Fransiskus dari Indonesia pada Jumat (6/9). Foto: Abid Raihan/kumparan
Hotrina tidur di musala Stasiun Gambir hingga pukul 03.00 WIB. Dia langsung bergegas ke Kedubes Vatikan. Pukul 04.00 WIB dia sudah berada di posisi terdepan untuk melepas Paus.
"Jam 4 kita sudah di sini, soalnya takut banyak orang. Kalau bisa pengin di depan,” ujarnya.
Hotriana merasa bersyukur Paus Fransiskus menyambangi Indonesia. Walau tak akan bisa menjabat tangannya, Hotriana tetap merasakan berkat dari Paus.
ADVERTISEMENT
“Bersyukur banget lah bisa ketemu secara langsung, walau nanti nggak bisa salaman, setidaknya saya bisa melihat dengan jarak dekat gitu,” ungkapnya.

Begadang demi Paus

Hotriana (54) rela menginap di mushola Stasiun Gambir demi melihat Paus Fransiskus di hari terakhirnya, di Kedubes Vatikan, Jakarta Pusat pada Jumat (6/9/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan
Hotriana merupakan seorang ibu rumah tangga. Dirinya bercerita, sebenarnya ia tak biasa begadang. Selain itu, ia juga tak bisa terlalu lelah akibat ginjalnya yang tersisa satu.
“Tahun 2017 ginjal sebelah kiri saya diangkat, biasanya cuma sampai jam 11 saja saya sudah tidur,” ujarnya.
“Tapi, puji Tuhan, diberi kekuatan, sampai saat ini baik-baik saja,” imbuhnya.
Paus Fransiskus akan meninggalkan Indonesia dan melanjutkan perjalanan Apostoliknya ke Papua Nugini pada Jumat (6/9). Ia direncanakan berangkat dari Bandara Soekarno Hatta.
Semalam, Kamis (5/9), acara Misa Agung bersamanya di GBK telah berjalan dengan lancar. Sejumlah 87 ribu jemaah Katolik dari seluruh Indonesia dengan tertib.
ADVERTISEMENT