Perjuangan Yuliana Antar Suami yang Stroke demi Dapat Berkat Paus

6 September 2024 8:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yuliana yang mengantar suaminya, Johanes, untuk melihat Paus di kesempatan terakhir sebelum Paus pergi, di Kedubes Vatikan, Jakarta Pusat, pada Jumat (6/9/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Yuliana yang mengantar suaminya, Johanes, untuk melihat Paus di kesempatan terakhir sebelum Paus pergi, di Kedubes Vatikan, Jakarta Pusat, pada Jumat (6/9/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia disambut antusias yang tinggi oleh masyarakat Indonesia, khususnya umat Katolik. Yuliana (64 tahun) turut menyumbang semangatnya demi mendapatkan berkat dari Paus untuk suaminya yang terkena stroke.
ADVERTISEMENT
Suami Yuliana, Johanes (64) terkena stroke semenjak dua bulan yang lalu. Akibatnya, Johanes tak bisa menggerakkan kaki kanan, tangan kanan, dan tak bisa berbicara.
Yuliana bercerita, suaminya sempat sedih di rumah karena tak bisa lihat Paus Fransiskus secara langsung.
“Suami saya stroke, sudah dua bulan yang lalu. Terus dia kemarin itu kan enggak bisa kesini karena kontrol terus, terus dia nangis-nangis di rumah lihat Bapak Paus, enggak bisa liat ke sini,” jelas Yuliana.
Warga antusias di depan Kedutaan Besar Vatikan untuk melepas kepergian Paus Fransiskus dari Indonesia pada Jumat (6/9). Foto: Abid Raihan/kumparan
Kini, karena tak ada jadwal kontrol, Yuliana membawa suaminya untuk langsung melihat Paus. Ia menyebut, Johanes tetap semangat dengan kondisinya yang kini terbatas.
“Walau kondisi begini, semangat pengin liat Bapak Paus. Sejak datang itu,” tuturnya.
Yuliana berharap Paus akan memberi berkat untuk kesembuhan suaminya. Walau terdengar tak mungkin, menurutnya lambaian tangan Paus ketika lewat sudah lebih dari cukup.
ADVERTISEMENT
“Semoga bisa melihat dan diberkati bapak Paus, itu harapannya ya. Tapi, kalau nggak bisa, lewat dadah-dadah tangan sudah terima kasih gitu,” ungkapnya.
Yuliana dan Johanes berangkat dari rumahnya di Tangerang. Sejak pukul 06.00 WIB keduanya sudah berada di Kedubes Vatikan, tempat Paus menginap.
Ia pun mendoakan agar Paus Fransiskus senantiasa sehat dan diberi umur yang panjang agar dapat mengunjungi Indonesia kembali.
“Ya, kalau bisa dateng ke sini lagi si Bapak Paus, saya doakan supaya sehat, supaya besok bisa datang ke sini lagi dan panjang umur, saya minta itu,” doanya.
Warga antusias di depan Kedutaan Besar Vatikan untuk melepas kepergian Paus Fransiskus dari Indonesia pada Jumat (6/9). Foto: Abid Raihan/kumparan
Ia juga berharap, toleransi antar Agama di Indonesia semakin kuat.
“Indonesia damai, Indonesia bersatu, persaudaraan gitu, ada toleransi untuk bersama,” tutupnya.
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus akan meninggalkan Indonesia dan melanjutkan perjalanan Apostoliknya ke Papua Nugini pada Jumat (6/9). Ia direncanakan berangkat dari Bandara Soekarno Hatta.
Semalam, Kamis (5/9), acara Misa Agung bersamanya di GBK telah berjalan dengan lancar. Sejumlah 87 ribu jemaah Katolik dari seluruh Indonesia dengan tertib mengikuti prosesi Misa.
Paus tidur di Kedubes Vatikan selama berada di Indonesia. Kepergiannya dari Kedubes Vatikan dihadiri sejumlah warga. Mereka sudah berada di sini sejak pagi tadi.