Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Polisi: Kegiatan Khilafatul Muslimin Bertentangan dengan Pancasila
7 Juni 2022 10:47 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Polda Metro Jaya telah menangkap pimpinan tertinggi Khilafatul Muslimin , Abdul Qadir Hasan Baraja, di wilayah Lampung. Saat ini dia tengah dalam perjalanan ke Polda Metro Jaya.
ADVERTISEMENT
Dirreskrimum Polda Metro Jaya , Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, dari hasil penyelidikannya Khilafatul Muslimin terbukti bertentangan dengan Pancasila.
"Setelah kami analisis, dari penyelidikan ini kami temukan peristiwa pidana ternyata kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh ormas ini, baik ormas yang terdaftar maupun yang berbadan hukum ternyata kegiatan ini sangat bertentangan dengan Pancasila ," kata Hengki kepada wartawan, Selasa (7/6).
Menurut Hengki, apa yang selama ini disampaikan pihak Khilafatul Muslimin soal mendukung NKRI dan Pancasila sangat bertentangan dengan faktanya.
"Ini yang perlu kami tekanan pertama apa adalah yang disampaikan oleh mereka selama ini bahwa mereka mendukung NKRI dan Pancasila pada faktanya sangat bertentangan," ujarnya.
Hengki mengambil contoh salah satu kegiatan Khilafatul Muslimin yakni adanya situs yang berisikan video YouTube ceramah. Selain itu ada juga buletin-buletin yang diduga bertentang dengan Pancasila.
ADVERTISEMENT
"Yang sudah kami analisis dengan keterangan ahli. Baik ahli agama Islam, dalam hal ini literasi Islam dan idelogi Islam. Dari Kemenkumham, ahli pidana dan sebagainya," tutupnya.
Klaim Tak Ganggu Pancasila
Sebelumnya, Amir Khilafatul Muslimin DKI Jakarta Muhammad Abudan menyebut organisasinya tak bermaksud mendirikan negara khilafah. Menurutnya tuduhan yang diberikan terhadap organisasinya itu adalah fitnah.
"Khilafatul Muslimin enggak bicara itu (kekuasaan). Kita enggak haus kekuasaan, kita enggak ingin merebut kekuasaan, tidak ingin mengganggu negara Republik Indonesia, tidak ingin mengganggu Pancasila, tidak ingin membuat keonaran, tidak ingin membuat kegaduhan, tidak ikut demonstrasi apa pun," kata Abudan.