Polisi Temukan Uang Rp 6 Juta dari Kapten Perampok Davidson

20 Juni 2017 17:12 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konpers polisi terkait pembunuhan Davidson (Foto: Diah Harni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konpers polisi terkait pembunuhan Davidson (Foto: Diah Harni/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tim Gabungan dari Sub Direktorat Resmob dan Ranmor Polda Metro Jaya kembali menangkap tiga pelaku perampokan yang menewaskan Davidson Tantono (30) di SPBU Daan Mogot, Jakarta Barat. Pelaku berinisial SFL yang berperan sebagai kapten kompolotan sekaligus eksekutor Davidson ditembak mati oleh polisi.
ADVERTISEMENT
Dalam penangkapan itu, polisi mengamankan barang bukti berupa uang sebesar Rp 6 juta. "Ada uang hasil rampokan sebesar Rp 6 juta, selain itu ada 2 buah telepon genggam milik pelaku dan jaket yang digunakan oleh pelaku SFL saat beraksi," kata Kabid Humas​ Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono di kantornya, Selasa (20/6).
Argo mengatakan, polisi saat ini masih mendalami ke mana larinya uang Rp 300 juta yang merupakan uang hasil perampokan terhadap Davidson di SPBU Daan Mogot pada 9 Juni lalu. "Saya juga belum dapat info lebih lengkap ya, nanti setelah rilis di Jawa Timur kita sampaikan secara lengkap," katanya.
Davidson Tantono (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Davidson Tantono (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pada Senin (19/6) malam di Banyuwangi, Jawa Timur, tim dari Polda Metro Jaya menangkap 3 orang pelaku baru terkait perampokan yang menewaskan Davidson Tantono di SPBU Daan Mogot, Jakarta Barat.
Ketiga orang tersebut adalah SFL yang merupakan kapten komplotan sekaligus eksekutor yang menembak Davidson. Seorang wanita berinisial RCL yang berperan sebagai penyewa persembunyian komplotan serta pacar SFL dan NFR yang berperan sebagai penghalang pengejar yang akan mencegah aksi perampokan.
Saat ditangkap dan diminta petugas menunjukkan di mana senjata yang dipergunakan untuk menembak Davidson dibuang, SFL melakukan perlawanan dengan cara merebut senjata milik petugas. Tindakan ini memaksa petugas untuk menembak SFL.
ADVERTISEMENT