Prabowo Unggul di Quick Count, Bivitri Singgung Penanganan HAM
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pakar hukum tata negara, Bivitri Susanti, menyinggung kekhawatiran terkait penanganan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang sulit dibongkar usai hasil quick count atau hitung cepat Pilpres 2024 menunjukkan keunggulan paslon 02, Prabowo-Gibran.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikannya usai menghadiri Aksi Aksi Kamisan, di depan Istana Presiden, Jakarta, Kamis (15/2).
"[Peluang penanganan pelanggaran HAM] tentu saja mengkhawatirkan, karena secara empiris sudah banyak sekali studinya bahwa di suatu negara, di mana terduga pelanggaran HAM dan jaringannya, meskipun masih terduga, nih. Tapi, kan, yang namanya pelanggaran HAM itu, kan, sistematis," ujar Bivitri kepada wartawan, Kamis (15/2).
Ia menilai, ketika seorang terduga pelanggar HAM menempati kekuasaan, ada potensi pelanggar HAM lainnya juga tidak bisa terbongkar.
"Ketika dia menempati kekuasaan, pasti pelanggaran-pelanggaran HAM dia dan yang lain enggak akan bisa terbongkar. Makanya banyak literatur tentang impunitas," tuturnya.
Ada pun hasil quick count yang dirilis oleh beberapa lembaga survei usai pencoblosan Rabu (14/2) kemarin, menempatkan keunggulan Prabowo-Gibran, dibanding dua kompetitornya, paslon 01 Anies-Muhaimin dan paslon 03 Ganjar-Mahfud MD.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Indonesia akhirnya memilih capres dan cawapres pada Rabu, 14 Februari 2024. Pasangan Prabowo-Gibran unggul di quick count yang diadakan sejumlah lembaga survei.
Updated 16 Februari 2024, 10:40 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini