Rancang Demo Rusuh, Eksekutor Kelompok Abdul Basith Pakai Sandi Mirror

21 Oktober 2019 19:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabid Humas Polda Metro, Kombespol Argo Yuwono menunjukan barang bukti saat konferensi pers terkait kasus bom Molotov, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (18/10/2019 Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Humas Polda Metro, Kombespol Argo Yuwono menunjukan barang bukti saat konferensi pers terkait kasus bom Molotov, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (18/10/2019 Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polisi menangkap 6 tersangka kasus pencarangan demo rusuh dan penggagalan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024. Mereka diketahui berkomunikasi menggunakan sandi 'mirror' melalui aplikasi WhatsApp (WA).
ADVERTISEMENT
“Ada sandi 'mirror' di WA. Jadi komunikasinya dengan sandi 'mirror' agar banyak orang tidak tahu,” ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (21/10).
Salah satu dari 6 tersangka yang ditangkap berinisial SH. SH merupakan orang yang diminta Dosen IPB, Abdul Basith untuk mencari eksekutor saat rusuh demo dan penggagalan pelantikan Presiden. Saat ini, Abdul Basith sudah berstatus tersangka dan ditahan.
Jumpa pers kasus percobaan menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih di Polda Metro Jaya. Foto: Raga Imam/kumparan
Argo menjelaskan, SH lalu membuat grup WA. Di dalam grup itu, sandi digunakan dalam keyboard ponsel seluler. Misalnya huruf ‘q’ dalam keyboard tersebut mereka ganti dengan huruf ‘p’. Mereka membolak-balikkan huruf agar komunikasi mereka tidak ketahuan orang lain.
“Misalnya di keyboard dibagi dua. Jadi A ketemu L dan seterusnya,” kata Argo.
ADVERTISEMENT
Argo juga mengatakan, grup tersebut berisi berita-berita hoaks serta ajakan untuk menggagalkan pelantikan presiden.
“Di brainwash di grup, di dalam WA grup bahwa komunis sedang berkembang di Indonesia. Berupaya untuk menggagalkan pelantikan presiden,” ujarnya.
Relawan Jokowi mengikuti pesta rakyat di Taman Pandang Istana, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Sementara Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKP Rovan Richard menambahkan, grup yang diinisiasi oleh salah satu tersangka ini diisi oleh orang-orang dari kelompok pengajian tertentu.
“Mereka dari grup-grup pengajian, ketemu, mencari orang-orang yang sepaham lalu dimasukin,” kata Rovan.
Keenam tersangka yang diamankan yakni, SH, E, FAB, RH, HRS, PSM. Keenam tersangka tersebut ditangkap di beberapa lokasi berbeda-beda.
Mereka juga berencana menyerang petugas dengan ketapel dan bola karet yang jika dilempar akan menciptakan ledakan, seperti petasan banting. Mereka juga berencana melepas 8 ekor monyet di tengah relawan yang berkumpul di Taman Pandang Istana.
ADVERTISEMENT