Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.0
ADVERTISEMENT
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menghadiri kegiatan 12th China-ASEAN Conference on People to People Friendship Organizations (CACPPFO) di Hotel Mason Pine Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, pada Senin (11/11).
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, pria yang akrab disapa Emil tersebut mengaku bangga sebab peringatan konferensi ke-12 China dan ASEAN diadakan di Jabar. Kegiatan tersebut menurut dia, selaras dengan semangat kolaborasi yang tercatat dalam Dasasila Bandung melalui Konferensi Asia-Afrika tahun 1955.
"Saya sangat berbahagia karena forum ASEAN-China dilaksanakan di Jawa Barat. Mereka sangat senang karena Jawa Barat punya history di mana orang-orang Asia-Afrika juga merumuskan kolaborasi di Bandung," kata Ridwan Kamil melalui keterangan tertulisnya.
Agar kolaborasi berlangsung dengan baik, lanjut Emil, diperlukan adanya keinginan kuat untuk maju bersama-sama. Selain itu, hubungan di antara berbagai negara mesti bersifat fair trade dan saling menguntungkan.
"Kita ingin maju, sejahtera, bersama-sama," ungkap dia.
Emil meyakini Asia akan lebih maju dari Eropa dan Amerika di masa mendatang. Dia berpesan kepada generasi milenial agar mempersiapkan beberapa hal antara lain keahlian, kemampuan lobi, literasi digital, dan fokus pada pergerakan industri 4.0 yang dinamis.
ADVERTISEMENT
"Semua optimistis, masa lalu adalah abadnya Eropa, sekarang abadnya Amerika tapi masa depan adalah abadnya bangsa Asia," ucap dia.
Sementara itu, Ketua Umum Lembaga Kerja sama Ekonomi dan Sosial Budaya Indonesia China Mayjen (Purn) Sudrajat mengatakan, kegiatan itu akan digelar pada 10-11 November 2019 dan diikuti 91 perwakilan dari 11 negara bahkan ratusan investor dari dalam dan luar negeri.
Menurut Sudrajat, tujuan dari kegiatan tersebut ialah membangun ekonomi serta mempererat hubungan sosial-budaya antara ASEAN dan China. Tujuan tersebut, kata dia, dapat diwujudkan salah satunya melalui pertukaran ahli atau pelajar.
"Itu (membangun ekonomi dan mempererat hubungan sosial-budaya) adalah ranah yang kita bicarakan, sehingga harus ada langkah kerja sama yang terus-menerus, baik (melalui) pertukaran ahli, pertukaran siswa, dan lain-lain," ungkap Ridwan Kamil .
ADVERTISEMENT