Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Rp 300 Juta yang Hilangkan Nyawa Davidson Tantono
15 Juni 2017 7:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Siang itu, tanggal 9 Juni 2017, Davidson Tantono (31) baru saja keluar dari Bank BCA cabang Green Garden, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Di tangannya, tergenggam sebuah tas hitam berisi uang tunai sebanyak Rp 300 juta.
ADVERTISEMENT
Menggunakan Kijang Innova B 1136 GFY, Product Manager Koperasi Putera Makmur tersebut baru saja mengambil uang untuk THR karyawannya. Namun entah kenapa, dalam perjalanan pulang, tepatnya di kawasan Daan Mogot, ban mobil Davidson tiba-tiba kempes.
[Baca juga: Seorang Pria Ditembak 4 Pemotor di Daan Mogot ]
Pria 1 anak itu lalu memilih untuk menepi ke SPBU 34-11712, yang berada di Jalan Daan Mogot KM 12, Cengkareng, dengan maksud untuk menambal ban. Ketika dirinya turun untuk melihat kondisi bannya yang kempes, tiba-tiba dia didatangi oleh 4 orang pria tak dikenal menggunakan sepeda motor matic.
Tak butuh waktu lama, seorang pelaku berupaya mengambil tas berisi uang, yang berada di bangku penumpang bagian depan. Davidson yang kaget pun langsung berupaya mempertahankan tas tersebut. Aksi tarik menarik pun sempat terjadi.
ADVERTISEMENT
Saat aksi tarik menarik terjadi, seorang pelaku melepaskan tembakan yang mengenai pelipis kanan Davidson. Dia pun jatuh tersungkur bersimbah darah, sementara pelaku melarikan diri. Warga yang kaget pun langsung menghubungi Polsek Cengkareng untuk melaporkan kejadian ini. Sementara Davidson meninggal dunia di tempat.
Tak lama setelah kejadian, jenazah Davidson pun dibawa ke RS Polri Kramat Jati, untuk divisum. Tangis keluarga pun pecah ketika polisi mengabarkan kejadian tersebut. Sang istri yang ditemui di RS Polri Kramat Jati, bahkan tak kuasa menahan kesedihan dan memilih untuk diam seribu bahasa sambil menunggu jenazah Davidson selesai visum.
[Baca juga: Jenazah Davidson Dibawa ke Rumah Duka di Pluit ]
ADVERTISEMENT
Pukul 23.25 WIB, jenazah Davidson selesai divisum oleh dokter forensi RS Polri Kramat Jati. Suasana duka yang menggelayut tampak jelas dari wajah keluarga, saat jenazah dimasukkan ke dalam ambulans untuk dibawa ke Rumah Duka Heaven, Pluit, Jakarta Utara. Jenazah Davidson dikremasi pada tanggal 12 Juni.
Polisi pun tak tinggal diam mengejar pelaku perampokan sadis ini. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, menyebut kawanan perampok ini merupakan 'pemain lama'.
[Baca juga: Polisi: Pelaku Perampokan di Daan Mogot Residivis Berpengalaman ]
"Iya dia (komplotan itu) residivis, pemain lama, sudah sepuluh kali lebih," ujar Argo 12 Juni lalu. Dirinya pun berjanji untuk segera menangkap para pelaku, terlebih pihaknya cukup terbantu dengan rekaman CCTV di sekitar SPBU, saat perampokan itu terjadi.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah mendapatkan beberapa kasus yang sama, kami pelajari. Kami akan pilah-pilah ini kelompok mana yang melakukan, kelompok yang sama dengan modus. Kami sudah mengarah pada siapa pelakunya, kita tunggu saja," kata Argo waktu itu.
Tak butuh waktu lama, tanggal 14 Juni, polsi berhasil menangkap seorang pelaku. Meski tak dijelaskan identitas serta waktu penangkapan, Argo menyebut bahwa kawanan ini memiliki peranan tertentu saat melancarkan aksinya.
"Informasi yang diterima bahwa korban sudah dimata-matai di dalam bank," ujar Argo di Polda Metro Jaya, (14/6).
Pelaku yang berjumlah 4 orang tersebut sudah memiliki peran masing-masing saat melakukan aksinya. Mulai dari mengintai, menginformasikan nasabah yang mengambil uang tunai, hingga eksekutor.
ADVERTISEMENT
Anggota pelaku lainnya juga bertugas memantau situasi dan kondisi di luar bank termasuk parkir kendaraan dan ruas jalan untuk membuntuti korban. Modus yang digunakan adalah dengan menggembosi ban mobil yang dipakai korban.