Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Saat KONI Sumut dan Menpora Bicara PON XXI yang Ramai Dikritik
14 September 2024 7:34 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang digelar di Sumut menuai sorotan. Venue yang belum selesai dikerjakan sudah digunakan untuk pertandingan.
ADVERTISEMENT
Publik melontarkan kritik. Isinya beragam, mulai dari jalur menuju venue yang becek hingga atap venue yang bocor saat ada pertandingan.
Menjawab kritik itu Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Utara, John Ismadi Lubis, angkat bicara. Tidak hanya dia, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo yang sudah mengunjungi langsung lokasi PON tersebut ikut berkomentar.
Berikut rangkumannya:
Ketua KONI Sumut
Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis mengaku kecewa kepada pihak-pihak yang memberitakan keburukan soal venue voli. Venue ini viral lantaran atlet harus melewati akses becek untuk mencapai GOR (Gelanggang Olahraga). Padahal, menurutnya, venue voli itu mewah dan berstandar internasional.
“Sebenernya saya kecewa jugalah ini kalau para selebgram itu memberitakan yang jeleknya saja. Kalau dilihat dalamnya GOR voli itu sangat mewah,” kata Ismadi di Santika Dyandra Hotel, Jumat (13/9).
ADVERTISEMENT
“Sangat, standarnya sudah internasional. Tapi yang ditunjukkan halaman luarnya,” sambungnya.
Ismadi bilang sport center memang belum selesai. Katanya, untuk akses juga dalam pengerjaan dan terhambat lantaran kawasan sport center belakangan kerap diguyur hujan.
“Kalau kita lihat memang kelemahan dari sport center tersebut itu landscape belum selesai sebetulnya. Sarana jalan di dalam juga belum tuntas. Apalagi sebulan terakhir ini hujan mengguyur Medan dan Deli Serdang sehingga sulit bekerja,” kata dia.
Menurutnya akses yang viral tersebut bukan jalan bagian depan, tapi jalur belakang. Katanya, jalur depan tak ada masalah.
Ia pun mengaku kesal lantaran publik menyamakan sport center di Deli Serdang itu seperti waterpark.
“Itu kan bukan depannya, itu bukan depan. Siapa suruh masuk dari belakang? Ya, memang di depan kemarin ada perbaikan, mereka masuk dari belakang tapi akhirnya orang melihat seluruh Indonesia melihat GOR voli itu sepertinya seperti waterpark,” kata Ismadi di Santika Dyandra Hotel, Medan, Jumat (14/9).
ADVERTISEMENT
“Ada yang bilang waterpark segala macam. Tapi tolonglah bahwasanya itu hanya bagian belakang, samping, kalau masuk dari depan enggak ada masalah,” sambungnya.
Keluhan Atlet
Ismadi juga menyebut ada sejumlah masalah kecil yang dikeluhkan atlet saat penyelenggaraan PON di Sumut. Salah satunya aroma bawang di kawasan depan venue.
“Ada Gor Veteran ya, memang Gor Veteran itu baru direnovasi dan bagus, daerah situ emang ada pasar. Di depan Gor itu pedagang bawang,” kata Ismadi bercerita di Santika Dyandra Hotel, Jumat (14/9).
“Itu atlet protes sama saya, saya mau masuk sini (venue) perih mata saya. Kenapa? Kena uap bawang katanya,” sambungnya.
Lalu, kata Ismadi, hal ini sebenarnya bisa diatasi oleh Pemkot Medan. Caranya, ada pergeseran pedagang untuk sementara. Namun, tidak mudah untuk langsung menertibkan semuanya, karena itu tempat orang mencari makan.
ADVERTISEMENT
Anggaran Kecil
Anggaran PON XXI senilai Rp 811 miliar. Ismadi menilai anggaran itu cukup kecil dibandingkan anggaran event PON sebelumnya. Misalnya, anggaran PON di Papua yang mencapai Rp 10,4 triliun.
“Tapi kalau kita lihat PON itu tentu ada persiapan sarana dan prasarana kalau ditotal triliunan bisa. Kalau bangunan baru atau renovasi,” kata Ismadi di Santika Dyandra Hotel, Kota Medan, pada Jumat (14/9).
“Anggaran 800-an miliar itu penyelenggaraan. Kalau kita lihat penyelenggaraan itu kecil sekali, kita 34 cabor kalau peralatan perlengkapan pertandingan dipenuhi dengan lengkap itu anggarannya sudah capai 200 miliar,” sambungnya.
Meski begitu, Ismadi enggan bicara banyak apakah minimnya anggaran ini jadi penyebab PON XXI disorot.
“Saya kalau bicara anggaran sebenernya enggak bisa masuk. Saya enggak ikut panitia besar PON,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menpora Dito
Menpora Dito Ariotedjo sudah meninjau Sport Center Sumut di Kabupaten Deli Serdang, Sumut, yang digunakan untuk PON XXI Aceh-Sumut pada Jumat (13/9).
Salah satu yang ditinjau adalah venue voli yang viral di media sosial lantaran aksesnya yang becek. Per hari ini, kata Dito, aksesnya sudah membaik.
“Baik-baik semua baik. Saya tinjau atletik, stadion, (venue) voli semuanya akan siap dan sudah siap,” kata di Deli Serdang.
“Aksesnya voli sudah gak becek, sudah lancar, sudah keras ini waktu ke waktu lebih baik lagi,” sambungnya.
Sebelumnya Dito juga mengatakan semua venue sudah selesai pengerjannya. Sehingga semuanya sudah terpakai sesuai cabang olahraganya.
“Enggak. Semua venue sudah dipakai kok,” kata Dito di IKN, Jumat (13/9).
ADVERTISEMENT
“Enggak ada venue yang tidak dipakai. Jadi, sesuai,” sambungnya.
Dugaan Korupsi
Buruknya penyelenggaraan PON tersebut menuai dugaan ada kasus korupsi di baliknya. Menpora Dito pun menanggapi keramaian di media sosial tersebut. Ia menuturkan laporan itu tentu akan diproses.
“Oh bukan itu sebenarnya bukan dugaan korupsi, itu kan ramai di media ada yang belum selesai dan orang-orang bilang itu pasti korupsi, ya kita kan ada Satgas Tata Kelola menurut Perpres 24 tahun 2024 dikepalai Wakil Jaksa Agung dan juga pimpinannya, Kabareskrim Mabes Polri, dan deputi BPKP,” kata Dito di IKN pada Jumat (13/9)
“Jadi semua keluhan, semua yang dinyatakan orang itu pasti kita proses karena itu ada dalam satgas semuanya,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, kata Dito, pihaknya menjamin pengawasan soal penyelenggaraan PON akan dilakukan secara ketat.
Sementara itu, Kabag Penum Divhumas Polri, Kombes Erdi Chaniago mengatakan, Polri membuka tangan untuk masyarakat melakukan laporan terkait penyelewengan ini.
“Oleh karena itu kami dari Polri juga mengimbau kepada masyarakat apabila mengetahui terkait dengan dugaan penyimpangan pengelolaan anggaran Kegiatan PON ke-21 di Provinsi Aceh maupun di Provinsi Sumatera Utara saat ini, agar bisa menginformasikan kepada Polri,” ujar Erdi dalam jumpa pers di gedung Humas Polri, Jakarta, Jumat (13/9).
Ia menuturkan Satgas Pendampingan yang terdiri dari personel Bareskrim, Polda Aceh, dan personel Polda Sumut sudah terjun langsung ke Aceh dan Sumut sebagai tuan rumah. Namun, menurutnya hingga saat ini belum dapat dijelaskan temuan apa yang didapat.
ADVERTISEMENT
“Kita juga berharap semoga dalam kegiatan-kegiatan pendampingan ini, satgas dapat atau mendapatkan titik terang bagi kita semua untuk bisa menjelaskan apa yang menjadi keluhan-keluhan masyarakat, apa yang menjadi keluhan-keluhan dari pemain atau atlet dan penyelenggara di kegiatan PON saat ini,” tuturnya.