Saat WNI di Iran Lihat Perbedaan Informasi soal Serangan Isfahan

19 April 2024 18:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
Ilustrasi serangan. Foto: AFPTV / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi serangan. Foto: AFPTV / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
WNI di Iran mengungkap kondisi di Isfahan usai dugaan serangan Israel pada Jumat (19/4) pagi. Ismail, seorang mahasiswa S3 di Universitas Internasional Al-Mustafa Iran, mengatakan berita yang beredar di media internasional perlu dikonfirmasi kebenarannya.
ADVERTISEMENT
Menurut Ismail, konflik antara Iran dan Israel bermula dari serangan yang dilancarkan militer Iran sebagai respons atas serangan ke konsulat mereka di Damaskus.
“Istilahnya sebagai hak untuk membela diri dan tidak direncanakan untuk akan ada serangan susulan sehingga pemerintah Iran juga mengatakan bahwa sebenarnya ini sudah selesai. Kecuali kalau pihak Israel menyerang balik,” jelas Ismail kepada kumparan.
Dia mengatakan bahwa ledakan yang terjadi di Ishafan pada Jumat (19/4) pagi itu adalah drone tipe quadcopter.
“Ada tiga quadcopter yang tertembak oleh sistem pertahanan udara dan itu yang menyebabkan ledakan. Ledakannya juga tidak dalam skala besar sehingga teman-teman WNI yang ada di Isfahan sama sekali tidak mendengarkan ledakan apa-apa,” tuturnya.
Drone tipe quadcopter. Foto: Shutterstock
Ismail juga menyoroti perbedaan informasi antara pihak Iran dan media internasional. Menurut media lokal Iran, berita tentang serangan rudal belum dapat dipastikan kebenarannya.
ADVERTISEMENT
“Disebutkan misalnya ada serangan rudal. Dikonfirmasi bahwa itu bukan rudal, itu drone, ada tiga quadcopter, dan itu sudah terantisipasi oleh sistem pertahanan udara Iran. Itu juga sampai sekarang masih dilacak sumber penerbangan dari mana dan dikatakan bahwa itu bukan berasal dari luar wilayah Iran,” jelas Ismail.
Sementara itu, pihak Amerika Serikat mempertimbangkan serangan tersebut sebagai balasan dari Israel. Namun, Iran menyatakan kesiapan untuk memberikan respons lebih lanjut sesuai dengan operasi yang mereka sebut sebagai "Wadih Shalik" atau "Janji Sejati".
Seorang pria mengendarai sepeda motor melewati papan reklame bergambar rudal balistik Iran yang bertugas di Teheran, Jumat (19/4/2024) Foto: AFP
Ketika ditanya tentang harapan WNI di Iran dalam menghadapi konflik antara Iran dan Israel, Ismail mengatakan tidak terlalu khawatir karena pemerintah Iran telah menjamin keamanan mereka.
Meskipun demikian, Ismail menyebutkan bahwa pemerintah Iran juga berharap agar tidak ada serangan balasan dari Israel. Dia merujuk pada pernyataan Menteri Luar Negeri Iran yang menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk mencegah Israel melakukan tindakan yang dianggap bodoh dengan menyerang Iran.
ADVERTISEMENT
Dia mengungkapkan kekhawatiran bahwa perang akan membawa dampak yang buruk bagi semua pihak, termasuk negara-negara di luar wilayah tersebut.
"Ini juga yang menjadi harapan bagi warga negara Indonesia yang ada di Iran, bahwa semoga ini tidak berlarut. Apa yang dilakukan Iran ini bisa menjadi peringatan bagi Israel agar Israel bisa menghentikan kejahatannya di Palestina," tutup Ismail.
Situasi di Iran masih kondusif namun tetap dinamis. WNI di Iran diminta tetap waspada menghadapi segala kemungkinan yang dapat timbul dari konflik antara Iran dan Israel.