SBY: 2 Kali Jadi Capres, Tak Pernah Saya Rasakan Seperti 3 Hari Lalu

1 September 2023 17:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan keterangan hasil rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat, Jumat (1/9/2023). Foto: YouTube
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan keterangan hasil rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat, Jumat (1/9/2023). Foto: YouTube
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengaku tak menyangka dengan manuver politik yang dilakukan oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dan capres mereka, Anies Baswedan. SBY bahkan menyebut, selama dua kali ia maju sebagai calon presiden, ia tak pernah mengalami hal seperti ini.
ADVERTISEMENT
"Kalau saya harus terus terang, sebetulnya saya tidak naif ya. Saya juga mengerti politik, saya pernah jadi capres dua kali, saya pernah bersama-sama membangun koalisi dengan mitra, dan tidak ada yang saya rasakan yang seperti yang terjadi 3 hari lalu itu," kata SBY di Cikeas, Jumat (1/9).
Apalagi, kata SBY, mereka telah bersama-sama membangun koalisi ini hampir satu tahun belakangan. Partai Demokrat bersama NasDem dan PKS sudah berjuang bersama agar bisa mengusung capres dan cawapres yang mereka harapkan.
"Setelah setahun lamanya kurang lebih koalisi ini bersama-sama berikhtiar, berjuang untuk bisa menjadi kenyataan dan bisa mengusung capres dan cawapres yang kita harapkan, yang juga diinginkan oleh rakyat. Tiba-tiba terjadilah peristiwa tiga hari lalu itu," ungkap SBY.
ADVERTISEMENT
SBY mengaku paham, politik memang penuh strategi, siasat, taktik, dan banyak cara lainnya. Namun ia tak menyangka apa yang ia alami bisa sejauh ini.
"Tapi saya tidak menyangka kalau tindakan itu sejauh ini. Menurut saya melebihi batas kepatutan moral dan etika dalam politik. Ya kasar, ya kalau bisa menggunakan istilah Bahasa Inggris, it is very ugly. Mudah-mudahan kita tidak melakukan perilaku politik seperti itu," ucapnya.
Sebenarnya, menurut SBY, dari jauh-jauh hari sudah ada orang terdekatnya yang mengungkapkan keraguan saat Demokrat hendak membentuk koalisi dan mendukung Anies. Namun saat itu, SBY masih punya praduga yang baik.
"Ini teman itu mengatakan, 'Ya silakan saya dilihat nanti, yang penting saya sudah ingatkan.' Nah kalau saya ingatkan kembali yang diingatkan teman-teman, lebih dari satu, keputusan sepihak kemarin itu saya mengatakan keputusan gelap seperti itu tidak sesuai dengan rules atau kesepakatan. Ternyata barang kali mengandung kebenaran," kata SBY.
ADVERTISEMENT
"Anggaplah kita salah kali ini. Tetapi kita belajar. Mudah-mudahan kita tidak salah lagi ke depan, dan mudah-mudahan dengan izin Allah dan ikhtiar kita, kita tidak kalah nantinya," pungkasnya.