Sebelum Inggris, Ada Dua Kasus Temuan Mayat dalam Kontainer di Eropa

25 Oktober 2019 13:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kontainer tempat ditemukannya 39 jasad warga China, di Inggris. Foto: Rauters
zoom-in-whitePerbesar
Kontainer tempat ditemukannya 39 jasad warga China, di Inggris. Foto: Rauters
ADVERTISEMENT
Penemuan 39 mayat di dalam sebuah kontainer di Inggris mengejutkan dunia. Peristiwa itu semakin menambah panjang jejak kelam Eropa soal kematian imigran gelap.
ADVERTISEMENT
Peristiwa penemuan puluhan mayat di London bukan pertama kali terjadi di Eropa. Sejak awal 2000-an kejadian serupa setidaknya sudah dua kali terjadi di Benua Biru.
58 Tewas di Dover, Inggris pada 2000
Penemuan truk tomat berisi mayat pada tahun 2000 lalu. Foto: AFP
Pada 18 Juni 2000, 58 jasad ditemukan dalam kontainer sebuah truk berpelat Belanda. Penemuan di kota Dover Inggris itu mengejutkan dunia.
Pasalnya, bukan cuma puluhan orang tewas yang ditemukan. Di dalam kontainer itu juga ditemukan dua orang imigran yang berhasil bertahan hidup.
58 orang yang tewas terdiri 54 pria dan sisanya wanita. Mereka berusia 16 sampai 43 tahun, seluruhnya adalah warga China.
Mereka diselundupkan di dalam peti kemas yang berisi tomat. Truk berangkat dari pelabuhan Zeebrugge, Belgia.
ADVERTISEMENT
Supir truk tersebut, Perry Wacker, divonis 14 tahun penjara pada 2002. Dia didakwa kasus pembunuhan dan konspirasi membantu imigran ilegal.
Otak pengiriman imigran ilegal itu diketahui adalah Gursel Ozcan asal Turki. Ozcan dihukum 10,5 tahun oleh pengadilan Belanda.
71 tewas di Austria pada 2015
Pelaku penyelundupan puluhan imigran timur tengah asal Afghanistan, Samsoor Lahoo, pada 2015 lalu. Foto: AFP/FERENC ISZA
Peristiwa mencengangkan terjadi di puncak krisis membanjirnya imigran ke Eropa. Pada 27 Agustus 2015, kepolisian Austria menemukan jasad 71 imigran yang telah membusuk.
Jasad-jasad tersebut ditemukan dalam kontainer truk usang bekas menyimpan daging unggas.
Truk pembawa peti kemas itu ditemukan di perbatasan Hungaria. Puluhan jasad tersebut terdiri dari 59 pria dan delapan wanita, seorang bayi, dan tiga bocah.
Pelaku penyelundupan puluhan imigran timur tengah asal Afghanistan, Samsoor Lahoo, pada 2015 lalu. Foto: AFP/FERENC ISZA
Mereka adalah imigran yang kabur dari konflik di Suriah, Irak, dan Afghanistan. Hasil penyelidikan menyebut imigran itu dibawa oleh seorang calo ke Hungaria.
ADVERTISEMENT
Calo itu adalah bagian kelompok kriminal penyelundup manusia yang dipimpin pria Afghanistan bernama Samsoor Lahoo.
Sesaat setelah penemuan mayat, Lahoo dan komplotannya ditangkap. Lahoo akhirnya divonis penjara seumur hidup pada Juni 2019.