Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) 6 Laskar FPI mengaku masih akan mencari keadilan atas peristiwa yang menimpa pengawal Habib Rizieq itu. Mereka sudah meminta pertemuan dengan Presiden Jokowi, namun tak membuahkan hasil.
ADVERTISEMENT
Selain dengan Jokowi , mereka juga berharap dapat bertemu dan melakukan audiensi dengan DPR RI.
"Bahwa akhirnya DPR terutama komisi I, II, III berkenan menerima TP3, surat sudah kami layangkan beberapa minggu lalu, karena masa reses audiensi belum bisa terlaksana tapi kami akan tetap meminta DPR minimal komisi I II dan III berkenan menerima kami," ucap Marwan Batubara, salah satu anggota tim TP3, dalam konferensi pers virtual, Sabtu (6/3).
Marwan berharap DPR bersedia berdialog dengan TP3, meski istana masih enggan membuka pintu untuk mereka. Ia bahkan mendorong DPR untuk membentuk suatu panitia khusus (Pansus) untuk menyelesaikan kasus kematian 6 laskar FPI tersebut.
"(TP3) memberikan dorongan, DPR itu membentuk pansus, mudah-mudahan bulan ini kita berharap DPR akan menerima kita," ucap Marwan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya pada Kamis (3/3), keluarga 6 laskar FPI ini telah melakukan sumpah mubahalah. Sumpah ini dihadiri secara fisik oleh keluarga dan sejumlah tokoh lainnya secara virtual.
Pimpinan acara sumpah mubahalah, Ustaz Sambo, mengatakan, mubahalah merupakan langkah yang baik bila terdapat 2 kelompok berselisih. Mereka menggunakan mubahalah karena merasa penegakan hukum tak berjalan baik.
“Insyaallah nanti para keluarga yang hadir di sini akan menyampaikan doa mubahalah. Mudah-mudahan ini jalan yang terbaik karena hukum di negeri ini sudah tidak tegak,” kata Sambo saat membuka acara, Rabu (3/3).
Dalam acara ini, pihak keluarga sudah mengundang Polri untuk ikut dalam mubahalah, tapi tidak hadir.