Sempat Diberi Skor E, Wagub DKI Beberkan Upaya Pengendalian Corona Jakarta

28 Mei 2021 15:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Gubernur DKI Jakarrta,Ahmad Riza Patria. Foto: Pemprov DKI Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Gubernur DKI Jakarrta,Ahmad Riza Patria. Foto: Pemprov DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan Jakarta serius dalam penanganan corona. Ini setelah Kemenkes memberi skor E untuk Jakarta terkait corona. Namun Menkes Budi Gunadi Sadikin sudah meminta maaf dan memberika klarifikasi bahwa skor E itu merupakan indikator risiko.
ADVERTISEMENT
"Kebijakan di Jakarta sangat serius dan sungguh-sungguh dalam pengendalian COVID-19. Alhamdulillah kita lihat bersama, angkanya masih cukup landai, tidak ada peningkatan yang signifikan," kata Riza di Balai Kota, Jakarta, Jumat (28/5).
Dia kemudian merinci berbagai upaya yang sudah dilakukan Pemprov DKI. Mulai dari rumah sakit rujukan corona yang terus bertambah, lokasi isolasi yang juga bertambah. Juga puskesmas dan tenaga kesehatan yang memadai.
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin corona AstraZeneca tahap pertama di Sentra Vaksinasi Central Park dan Neo Soho Mall, Jakarta Barat, Sabtu (8/5/2021). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
"Dukungan yang kita upayakan di DKI Jakarta, satu, total RS rujukan saja sudah mencapai 106 RS, terbanyak se-Indonesia untuk RS rujukan COVID-19. Sebelum 98 RS. Kita juga punya lokasi isolasi terkendali di 12 lokasi yang sebelumnya 8 lokasi," rincinya.
"Kita juga punya 209 puskesmas kelurahan, punya 44 puskesmas kecamatan, tenaga kesehatan yang mendukung semuanya setidaknya mencapai 144.700, total nakes dan penunjang di DKI Jakarta," tambah Riza.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, okupansi rumah sakit rujukan corona di Jakarta juga masih terkendali. Dari 6.657 bed isolasi, yang terpakai 2.149 atau 32%.
"Ini Alhamdulilah ada penurunan. Kemudian ruang ICU 1.014, terpakai 345, ada 34%. Jumlah laboratorium sudah mencapai 102 lab, lab gratis 19, lab berbayar ada 88," jelasnya.
Sejumlah tenaga kesehatan merawat pasien positif COVID-19 di RSDC, Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021). Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO
Sampel harian Jakarta, kata dia, yang sebelumnya 25.143, sekarang sudah mencapai 70.490. Kemudian di Jakarta ada 9 lokasi isolasi terkendali di beberapa hotel dengan kapasitas kamar 1.533 dan baru terpakai 455, atau terpakai 29,7%.
"Ini merupakan upaya-upaya yang kita lakukan di DKI Jakarta. Dan Jakarta sudah sejak lama tidak masuk dalam zona merah. Artinya ada upaya perbaikan. Kemudian berbagi regulasi kami buat, Jakarta termasuk provinsi yang memiliki Perda pengendalian covid sejak awal. Kemudian kita terus mengeluarkan regulasi terkait pergub DKI, kepgub DKI, surat edaran," kata dia.
ADVERTISEMENT
Terakhir, Jakarta juga mendukung program vaksinasi pemerintah dan sudah menyuntik lebih dari 4 juta orang.
"Per 27 Mei, jam 21.00 WIB, total vaksin yang diterima dari pusat itu 4.468.388 dosis vaksin, dengan target sasaran 8.815.157. Sudah diberikan total dosis 1 dan 2 sebanyak 4.130.253 dosis. Kami memiliki 511 faskes, rs, dan puskesmas, pelaksana vaksinasi 3.110 vaksinator per hari dan kapasitas penyuntikan kurang lebih bisa mencapai 70 ribu orang per hari," ujarnya.
"Prinsipnya provinsi DKI Jakarta sungguh-sungguh dan serius mengikuti apa yang menjadi kebijakan pemerintah pusat dan kami juga membuat berbagai program-program dalam rangka pengendalian COVID," tutupnya.
****
Saksikan video menarik di bawah ini: