Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Siap Ditahan KPK Usai Diperiksa? Hasto: Siap Lahir Batin, Semoga Tidak
20 Februari 2025 11:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaku siap ditahan usai nantinya rampung menjalani pemeriksaan oleh penyidik, Kamis (20/2).
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Hasto saat tiba memenuhi panggilan pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (20/2).
"Ya sudah siap lahir batin [ditahan]. Jadi, Saudara-saudara sekalian, suatu pertanyaan yang baik bagaimana kalau saya ditahan," kata Hasto kepada wartawan.
Menjawab pertanyaan itu, Hasto menekankan bahwa Indonesia dibangun berdasarkan hukum yang berkeadilan. Oleh karenanya, jika nantinya ditahan, ia menegaskan bahwa hal itu bentuk perwujudan demokrasi dalam penegakan hukum. Meski, dia sempat berharap tidak ditahan.
"Republik ini dibangun berdasarkan hukum yang berkeadilan, itu konsepsi awalnya. Karena itulah, ketika itu terjadi, semoga tidak, ya, ini saya yakini akan menjadi pupuk bagi demokrasi," ujarnya.
"Ini akan menjadi benih-benih bagi upaya untuk mewujudkan suatu sistem penegakan hukum yang sebenar-benarnya tanpa pandang pilih. Karena itulah, kami yakini karena kami dilatih untuk berjuang dengan keyakinan," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Hasto juga menyoroti bahwa ia bukan pejabat negara dan tidak ada unsur kerugian negara dalam perkara yang dikaitkan dengannya.
"Saya tidak menjabat sebagai pejabat negara, tidak ada kerugian negara terhadap kasus yang mencoba ditimpakan kepada saya," tutur dia.
"Sehingga, kalau penyimpangan dan penyalahgunaan kekuasaan itu terus-menerus akan digunakan, saya meyakini bahwa benih-benih demokrasi, pupuk-pupuk demokrasi untuk mengoreksi kekuasaan yang zalim itu akan semakin besar," pungkasnya.
Pemeriksaan Hasto pada hari ini merupakan panggilan kedua usai Hasto mangkir dari panggilan sebelumnya dengan dalih mengajukan gugatan praperadilan.
Dalam pemeriksaan ini, Hasto terlihat didampingi oleh sejumlah pengacaranya, di antaranya Maqdir Ismail, Ronny Talapessy, Johannes Tobing, dan Patra Zen.
Selain itu, juga terlihat sejumlah politisi PDIP lainnya yang ikut datang mendampingi. Mereka adalah Komarudin Watubun, Deddy Sitorus, hingga Ribka Tjiptaning.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, sejumlah simpatisan dan kader PDIP juga menyambangi gedung dwiwarna. Mereka menyuarakan bahwa penetapan Hasto sebagai tersangka telah mencoreng muruah partai berlambang banteng tersebut.
Hasto adalah tersangka kasus dugaan suap Komisioner KPU serta dugaan perintangan penyidikan kasus Harun Masiku. Dia sempat mengajukan praperadilan untuk membatalkan status tersangkanya.
Namun, Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak menerima permohonan tersebut. Sebab dinilai tidak memenuhi unsur formil.
Hakim menjelaskan bahwa Hasto mempersoalkan dua sprindik yang mendasari penetapan tersangka KPK dalam satu permohonan praperadilan. Seharusnya diajukan dalam dua permohonan.
Atas putusan itu, Hasto kemudian kembali mengajukan praperadilan dalam dua permohonan. Sidang perdana sudah dijadwalkan oleh PN Jaksel pada 3 Maret 2025.
Namun, KPK tetap memanggil Hasto untuk diperiksa sebagai tersangka. Lembaga antirasuah menyatakan bahwa praperadilan tidak menghalangi proses penyidikan.
ADVERTISEMENT