Sikap Aneh Editor MetroTV Menurut Saksi: Berpikir Akan Pergi dan Halusinasi

25 Juli 2020 18:48 WIB
clock
Diperbarui 3 November 2020 21:15 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Metro TV berduka cita atas wafatnya Yodi Prabowo, News Video Editor. Foto: Instagram/@metrotv
zoom-in-whitePerbesar
Metro TV berduka cita atas wafatnya Yodi Prabowo, News Video Editor. Foto: Instagram/@metrotv
ADVERTISEMENT
Dalam penyelidikan tewasnya Editor MetroTV Yodi Prabowo, polisi memeriksa 34 saksi. Dari keterangan para saksi, polisi mengatakan ada sikap aneh yang ditunjukkan Yodi.
ADVERTISEMENT
Keanehan perilaku itu menjadi salah satu yang menguatkan dugaan kematian Yodi karena bunuh diri. Hal itu diungkapkan oleh Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade.
"Yang pertama dari pacarnya dia pernah konflik dan ngomong 'kalau saya tidak ada bagaimana?" kata Ade kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/7).
Kedua, korban juga diduga sedang mengalami masalah. Hal itu diungkapkan pacar korban yang diperiksa polisi. Menurut saksi itu, korban berjanji akan bercerita. Namun hingga akhirnya jenazah korban ditemukan, cerita itu tak terlaksana.
"Kedua, 'ada satu permasalahan yang membebani saya', dia (korban) bilang, 'tapi akan saya ceritakan' ya sudah kamu ceritakan saja, tapi minta waktu akhirnya enggak terjadi. Itu (keterangan) dari satu orang," kata Tubagus menirukan kesaksian kekasih Yodi, Suci Fitri Rohmah.
ADVERTISEMENT
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat (kanan) dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan saat menggelar rilis kasus pembunuhan Editor Metro TV di Polda Metro Jaya. Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir

Yodi Prabowo Merasa Diikuti Makhluk Halus

Hal yang mirip juga didapatkan polisi dari saksi lain yang diperiksa. Salah satu saksi bahkan mengatakan korban pernah mengalami halusinasi diikuti mahluk halus.
"Yang ketiga ada semacam halusinasi, dia merasa ada mahluk halus dan ini sebagainya. Tapi itu merupakan pendukung dari keterangan saksi yang ditanyai," kata Ade.
Part 1 Infografik Mengenal Amfetamina dan Risikonya. Foto: Chia Aulia/kumparan
Part 2 Infografik Mengenal Amfetamina dan Risikonya. Foto: Chia Aulia/kumparan
Part 3 Infografik Mengenal Amfetamina dan Risikonya. Foto: Chia Aulia/kumparan
Yodi Prabowo ditemukan tewas di pinggir jalan Tol JORR, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7). Setelah dua minggu penyelidikan polisi menyatakan diduga kuat ia tewas bunuh diri dan diduga mengalami depresi.
Polisi mengatakan Yodi tewas pada 8 Juli 2020 dengan menusukkan pisau ke dada dan leher. Diperkirakan peristiwa itu terjadi pukul 00.00 WIB-02.00 WIB.
Pisau itu ia beli di Ace Hardware pada siang hari sebelum berangkat kerja. Saat jasad Yodi ditemukan, pisau tersebut berada di bawah tubuhnya. Hasil forensik mengatakan hanya ada sidik jari dan DNA Yodi.
ADVERTISEMENT
Forensik juga menemukan ada kandungan amfetamina di dalam tubuh Yodi. Diduga pengaruh kimia dari obat tersebutlah yang membuat Yodi berani menusukkan dirinya sebanyak empat kali hingga tewas.