Surya Paloh: NasDem Antar Perjuangan Anies-Cak Imin Sampai Gugatan di MK

22 April 2024 18:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bakal Calon Presiden Anies Baswedan bersama Ketum NasDem Surya Paloh, menghadiri acara buka bersama di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Sabtu (25/3/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bakal Calon Presiden Anies Baswedan bersama Ketum NasDem Surya Paloh, menghadiri acara buka bersama di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Sabtu (25/3/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketum NasDem Surya Paloh kembali mengingat langsung memberikan selamat kepada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ketika KPU mengumumkan mereka sebagai paslon dengan perolehan suara tertinggi. Ia mengatakan menerima hasil itu dan langsung mengucapkan selamat.
ADVERTISEMENT
"Tetapi bersama dengan itu saya juga menegaskan bahwa seluruh proses dan upaya mencari rasa keadilan harus bisa kita hargai bersama. Maka ketika kawan-kawan sedang berjuang atas nama paslon 01, Bung Anies Baswedan dan Bung Muhaimin Iskandar, NasDem tetap berada menghantarkan perjuangan itu di Mahkamah Konstitusi," kata Paloh di NasDem Tower, Jakarta, Senin (22/4).
Ketum Partai Nasdem Surya Paloh bersama Capres-Cawapres dari Partai Nasdem Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar usai potong tumpeng pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu (11/11/2023). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Hal yang sama, lanjut Paloh, ditunjukkan NasDem setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan Pilpres 2024. Ia menyatakan NasDem akan menghormati dan menghargai putusan MK.
"Ini adalah keputusan final dan mengikat bagi seluruh prosedur hukum yang kita miliki di negeri ini. Kita menghormati dan menghargai itu. Itu jelas," ungkapnya.
Di sisi lain, Paloh mengajak semua pihak tidak berhenti berjuang dan tidak merasa dikecilkan karena putusan MK tidak sesuai dengan harapan. Menurutnya, putusan MK merupakan konsekuensi dari demokrasi yang dijalani.
ADVERTISEMENT
"Negara memiliki seluruh model dan sistem yang kita sepakati bersama. Sebagai negara hukum ini keputusan merupakan peradilan tertinggi. Maka wajar kita semuanya harusnya ibarat menutup buku lama dan buka lembaran buku baru. Itulah harapan saya," tuturnya.
Apalagi, lanjutnya, Indonesia berada di tengah komunitas dunia. Sehingga apa yang terjadi di dunia secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada national interest.
"Dan harus bisa kita pahami posisi kita hari ini, tetapi harus menjaga kewaspadaan yang cukup tinggi untuk mengamankan national interest kita. Dan salah satu modal terbesar yang dipahami oleh NasDem menjaga stabilitas nasional," pungkasnya.