Usai Israel, Giliran Amerika Serikat Jadi Target Serangan Iran

14 April 2024 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Serangan rudal yang ditembakkan dari Iran menuju Israel, yang terlihat di Israel Utara, Minggu (14/4/2024) Foto: JALAA MAREY/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Serangan rudal yang ditembakkan dari Iran menuju Israel, yang terlihat di Israel Utara, Minggu (14/4/2024) Foto: JALAA MAREY/AFP
ADVERTISEMENT
Kali ini Iran mengancam Amerika Serikat (AS) yang merupakan sekutu dekat Israel. Pada Minggu (14/4) mereka baru saja menyerang Israel lewat Teheran.
ADVERTISEMENT
Iran meluncurkan drone dan menembakkan rudal ke Israel sejak Sabtu (13/4) malam sampai Minggu dini hari tadi. Aksi itu merupakan respons dari serangan udara Israel ke kompleks kedutaannya di Damaskus, Suriah, awal April lalu.
Tidak hanya merusak bangunan kedutaan, sebanyak tujuh anggota Garda Revolusi Iran kehilangan nyawa akibat serangan Israel.
Setelah menyerang Israel, Iran kini mengancam AS.
Iran menegaskan, pangkalan militer AS bisa jadi target selanjutnya. Itu terwujud bila AS mendukung aksi militer balasan Israel ke Iran.
“Dukungan apa pun terhadap pembalasan Israel ke Iran akan mengakibatkan pangkalan-pangkalan regional AS menjadi sasaran,” kata Kepala Staf Angkatan Darat Iran Mayor Jenderal Mohammad Bagheri seperti dikutip dari Reuters.
Sebelum ancaman Bagheri, Presiden AS Joe Biden mengutuk serangan Iran. Dia menyatakan dukungan terhadap Israel.
ADVERTISEMENT
“Atas arahan saya, untuk mendukung pertahanan Israel, militer AS memindahkan pesawat dan kapal perusak pertahanan rudal balistik ke wilayah tersebut selama seminggu terakhir. Berkat pengerahan ini dan keterampilan luar biasa dari prajurit kami, kami membantu Israel menghancurkan hampir semua drone dan rudal yang masuk,” seru Biden dalam tulisan pernyataan Gedung Putih.