Wali Kota Depok soal Corona: Jangan Terpancing Hoaks di Sosmed

3 Maret 2020 14:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang penumpang menggunakan masker berjalan di Stasiun Depok, Depok, Jawa Barat, Senin (2/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Seorang penumpang menggunakan masker berjalan di Stasiun Depok, Depok, Jawa Barat, Senin (2/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengimbau orang tua untuk mengajarkan anak-anaknya untuk tidak panik menyikapi kasus virus corona di wilayah Depok, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Di kesempatan itu Idris juga meminta warga untuk tidak percaya begitu saja mengenai informasi tentang virus corona di sosial media.
“Diajarkan anak-anak, jangan diajarkan kepanikan. Jangan terpancing media hoaks di sosmed,” kata Idris di Depok, Jawa Barat, Selasa (3/3).
Seorang penumpang menggunakan masker berjalan di Stasiun Depok, Depok, Jawa Barat, Senin (2/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Idris juga berharap meski adanya kasus tersebut warga Depok tetap beraktivitas seperti biasanya. Ia juga mengimbau, jika melihat kerabat atau saudara yang terkena flu atau batuk disarankan untuk menggunakan masker.
“Semua saya harap beraktivitas seperti biasa sekolah beraktivitas biasa. Tetapi jika ada teman-teman kita yang flu kita minta kepada yang bersangkutan untuk pakai masker, masker bukan untuk orang sehat tetapi untuk orang yang sakit,” jelasnya.
Presiden Jokowi menyatakan dua WNI positif terkena virus corona. Dua WNI ini adalah seorang ibu berusia 61 tahun dan putrinya yang berusia 31 tahun yang berasal dari Depok, Jawa Barat.
Seorang penumpang menggunakan masker saat berada di dalam rangkaian kereta rel listrik (KRL) Commuterline di Stasiun Depok, Depok, Jawa Barat, Senin (2/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Pemerintah Kota Depok belum memutuskan penetapan kejadian luar biasa (KLB) di wilayahnya terkait virus corona. Meski, dua orang warga Depok dinyatakan positif terjangkit virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China, tersebut.
ADVERTISEMENT
Idris mengatakan pihaknya masih menunggu instruksi pemerintah pusat terkait penetapan status KLB.
"Nanti akan kami konsultasi ke para menteri, nanti menteri yang akan menimbang itu semuanya. Keputusan KLB, tentang siaga segala macam, kami tetap konsultasi ke provinsi atau pusat," ungkap Idris saat jumpa pers di Balai Kota Depok, Senin (2/3).