WHO Sebut WN Asing di China Tak Perlu Dievakuasi Terkait Virus Corona

Seorang kru Thai Airways mendisinfeksi kabin pesawat nasional untuk mencegah penyebaran coronavirus di Bandara Internasional Suvarnabhumi, Bangkok. Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha

World Health Organization (WHO) kembali menyinggung penyebaran virus corona yang telah menjadi wabah di negara China. WHO masih percaya pemerintah China dapat mengatasi penyebaran virus berbahaya itu.

Dikutip dari Reuters, Selasa (28/1), WHO meminta seluruh masyarakat dunia untuk tetap tenang menyikapi virus corona. WHO juga berpikir seluruh masyarakat asing yang ada di China belum harus dievakuasi keluar dari sana.

Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Beijing. Setelah mendengar penjelasan dari Yi, Ghebreyesus optimis dengan upaya yang akan dilakukan China untuk mengatasi virus corona.

Ghebreyesus sendiri belum bisa diminta tanggapannya terkait sikap WHO terhadap virus corona.

Padahal, beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan telah memutuskan akan mengevakuasi seluruh warganya yang ada di China terutama di Wuhan. Mereka tidak ingin ada warganya yang terpapar virus corona.

Sementara melalui akun twitternya, WHO, menanggapi semakin bertambahnya temuan virus corona di luar China. Menurut WHO, hanya satu dari kasus di luar China yang melibatkan penularan virus corona dari manusia ke manusia.

"Itu masih satu kasus dan belum terlalu banyak (penyebaran virus corona dari manusia ke manusia). Kami belum melihat lebih banyak penularan dari manusia ke manusia di luar China, "kata WHO di twitter.

"Kami terus memantau wabah itu," tambahnya.

Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Foto: AFP/FABRICE COFFRINI

Hingga saat ini, jumlah korban meninggal akibat virus Corona sudah mencapai 106 orang. Sementara terdapat 4.000 orang yabfg terjangkit virus corona dan tersebar di 16 negara.

Virus corona termasuk ke dalam keluarga besar virus yang pernah menyebabkan wabah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).