Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Berita Populer: Konsumen AS Pilih Mobil Listrik Bekas; Adopsi Bus Listrik
26 September 2024 8:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Depresiasi harga, konsumen AS pilih mobil listrik bekas daripada baru menjadi berita populer kumparanOTO, Rabu (25/9).
ADVERTISEMENT
Bridgestone Potenza Sport A terpilih jadi ban resmi OE Audi e-tron GT terbaru, serta Menko Airlangga dorong transportasi daerah adopsi bus listrik juga menarik perhatian banyak pembaca.
Selengkapnya rangkuman berita populer kumparanOTO.
Depresiasi Harga, Konsumen AS Pilih Mobil Listrik Bekas daripada Baru
Depresiasi harga yang relatif tinggi membuat konsumen memilih membeli mobil listrik bekas dibanding yang baru di Amerika Serikat. Meskipun demikian minat konsumen terhadap mobil berbasis baterai baru mengalami pertumbuhan.
Mengutip data yang dipublikasikan Cars Commerce, sebuah platform jual-beli mobil berbasis di Chicago, Amerika Serikat, menyebutkan bahwa pencarian terhadap mobil listrik baru naik 4,4 persen dibanding tahun lalu.
Bridgestone Potenza Sport A Terpilih Jadi Ban Resmi OE Audi e-tron GT Terbaru
Bridgestone terpilih sebagai mitra Audi untuk mengembangkan ban ultra-high-performance yang digunakan untuk generasi baru mobil listrik (EV) Audi e-tron GT. Pemimpin global untuk merek ban premium dan solusi mobilitas berkelanjutan ini mengembangkan ban Potenza Sport A sesuai dengan filosofi Audi e-tron GT yaitu “pure performance without compromise”.
ADVERTISEMENT
Ya, Potenza Sport A adalah ban massal pertama Bridgestone yang menggabungkan 55 persen bahan daur ulang dan terbarukan. Ban ini juga telah mendapatkan sertifikasi dari International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) PLUS.
Menko Airlangga Dorong Transportasi Daerah Adopsi Bus Listrik
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyoroti penggunaan bus listrik agar tidak berfokus di wilayah tertentu seperti Jakarta saja. Melainkan, bisa juga diadaptasi ke daerah lainnya di Indonesia.
Menurut Airlangga selain mampu menekan emisi gas buang kendaraan yang signifikan pada daerah tersebut, penggunaan bus listrik disebutnya turut mengedukasi masyarakat luas soal kendaraan elektrik melalui transportasi umum.