Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Tahun 2019 nampaknya menjadi tahun terberat bagi para merek otomotif di Indonesia. Kondisi perekonomian yang belum stabil dan tensi politik pemilu rupanya sangat berpengaruh pada penjualan mobil baru, yang menjadi kurang bergairah.
ADVERTISEMENT
Ya, sepanjang Januari hingga November 2019, kondisi pasar memang mengalami penurunan hingga 10 persen. Hal itu tentu juga berdampak pada merosotnya angka penjualan beberapa pabrikan, salah satunya Daihatsu .
“Kalau sampai penjualan bulan November kemarin, market kan turun 10 persen ya. Nah, Daihatsu kurang lebih juga mengalami penurunan yang sama,” ujar Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & CR Division Head PT Astra International – Daihatsu Sales Operation.
Untuk tahun 2019 ini, Daihatsu sendiri menargetkan dapat meraih angka market share sebanyak 17 persen. Meski bukan pekerjaan mudah, Daihatsu mengaku tetap optimis dapat meraih angka tersebut, dan kembali bertengger di posisi kedua penjualan terbanyak di Indonesia.
“Itu kan baru sampai November, kan belum tahu sampai Desember seperti apa. Kalau kami sih optimis masih bisa mempertahankan posisi kedua ya,” beber Hendrayadi.
ADVERTISEMENT
Jika mengacu pada data penjualan Gaikindo di tahun 2018 lalu, Daihatsu memang sukses berada di posisi kedua penjualan terbanyak dengan raihan angka wholesales 202.738 unit. Sedangkan hingga Oktober 2019 kemarin, mereka baru meraih 137.090 unit.
Itu artinya, dalam dua bulan terakhir ini, Daihatsu harus berjuang untuk setidaknya menyamai raihan angka penjualannya di tahun 2018 lalu. Angka 65.648 unit pun menjadi pekerjaan rumah yang setidaknya harus dicapai oleh Daihatsu .