Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Deretan Pabrik Mobil-Motor di Indonesia yang Setop Sementara dan Batasi Produksi
5 April 2020 11:08 WIB
ADVERTISEMENT
Meningkatnya jumlah korban akibat pandemi virus corona di Indonesia, nampaknya sudah mulai mengganggu aktivitas industri otomotif di tanah air.
ADVERTISEMENT
Tercatat, beberapa pabrikan otomotif di Indonesia, baik itu mobil ataupun sepeda motor, mulai menghentikan sementara atau mengurangi aktivitas produksi di pabrik.
Belum lagi, kondisi pasar yang sedang tidak menentu akibat pandemi virus corona tersebut, membuat pabrikan memilih melakukan langkah-langkah tersebut guna menyeimbangkan antara stok unit dan permintaan pasar.
Sejauh ini sudah ada 8 merek otomotif yang melakukan penghentian sementara, atau mengurangi aktivitas di pabriknya. Berikut lebih jelasnya.
Daihatsu
Jenama asal Jepang ini menjadi yang pertama menginformasikan soal penyesuaian produksi, denga mengurangi aktivitas pabriknya menjadi 1 shift saja.
Setiap pekerja akan bergantian bekerja setiap 2 hari sekali. Meski secara jam kerja berubah, pihak Daihatsu memastikan bahwa para pekerja tersebut, akan tetap menerima upah secara penuh sebagaimana mestinya.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk aktivitas perkantorannya, Daihatsu juga telah memberlakukan bekerja di rumah atau work from home (WFH) untuk beberapa divisi tertentu.
Honda
Menyusul kebijakan yang dilakukan oleh Daihatsu, jenama Jepang lainnya, Honda, juga mengumumkan akan melakukan penghentian sementara aktivitas pabriknya selama 2 pekan.
Nantinya, seluruh aktivitas produksi di plant 1 dan plant 2 pabrik Honda Prospect Motor di Karawang, akan mulai berhenti pada tanggal 13 April 2020 mendatang.
Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM Yusak Billy menyebut, keputusan ini diambil juga karena terputusnya pasokan rantai komponen untuk produksi.
“Jadi dasar dan alasan utama penghentian produksi sementara ini karena pasar yang sedang turun, lalu juga ada kendala di pasokan rantai komponen kami,” ujar Yusak kepada kumparan beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Toyota
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) juga mengumumkan, melakukan pembatasan jam kerja bagi karyawan pabriknya untuk sementara waktu.
Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN, Bob Azam, mengatakan pihaknya telah melakukan pengurangan shift produksi menjadi 1 shift selama 2 pekan.
“Sudah ada penyesuaian dan pengaturan shift produksi di pabrik-pabrik kami menjadi satu shift dengan jam kerja terbatas,” terang Bob kepada kumparan.
Dengan pembatasan jam kerja tersebut, Bob juga mengatakan bahwa seluruh karyawan pabrik akan tetap mendapatkan upah penuh seperti biasa.
Isuzu
Sama seperti Toyota, merek otomotif yang terkenal akan kendaraan-kendaraan dieselnya, Isuzu, juga mengurangi aktivitas pabriknya menjadi satu shift untuk sementara waktu. General Manager Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Attias Asril, mengatakan dengan pengurangan shift tersebut, otomatis juga membuat jumlah hari kerja para karyawan menjadi berkurang.
ADVERTISEMENT
“Karena kondisi akibat wabah COVID-19 ini, maka di bulan April kami mengurangi output produksi, dengan manufacturing operation tetap 1 shift kerja, dampaknya jumlah hari kerja produksi dikurangi," ucap Attias.
Seluruh pekerja yang terdampak pengurangan 1 shift ini pun dipastikan akan tetap mendapatkan upahnya secara penuh.
Suzuki
PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) selaku pabrik otomotif merek Suzuki di Indonesia, akan menghentikan sementara aktivitas seluruh pabriknya baik itu mobil, atau sepeda motor selama 2 minggu.
Nantinya, seluruh aktivitas produksi di ketiga pabrik Suzuki yang terletak di Cakung, Tambun, dan Cikarang akan berhenti sementara mulai 13 hingga 24 April 2020. Pihak Suzuki juga berjanji bahwa seluruh pekerja di pabriknya akan tetap mendapatkan upahnya secara utuh.
ADVERTISEMENT
Yamaha
Pabrikan motor asal Jepang, Yamaha juga mengumumkan melakukan penghentian sementara aktivitas pabriknya selama lebih dari 2 pekan.
Manager Public Relations PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Antonius Widiantoro, menjelaskan penghentian tersebut telah resmi berlaku sejak 3 April lalu hingga 19 April mendatang.
Meski ada penghentian sementara aktivitas produksinya, Anton menjamin bahwa kebutuhan stok motor untuk tanah air ataupun ekspor akan tetap mencukupi. Dirinya juga menambahkan untuk aktivitas penjualan dan purna jual, akan tetap beroperasi seperti biasa.
Mercedes-Benz
Merek mobil premium asal Jerman, Mercedes-Benz, juga melakukan penghentian sementara aktivitas produksi di pabriknya yang terletak di Wanaherang, Bogor, Jawa Barat. Langkah tersebut dikatakan oleh Public Relation Departement Head PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) Dennis Kadaruskan, sebagai bentuk kepatuhan pihaknya terhadap rekomendasi yang dikeluarkan pemerintah.
ADVERTISEMENT
“Kami mematuhi arahan dan instruksi dari otoritas terkait. Penghentian sementara aktivitas pabrik ini juga bisa diperpanjang jika memang dibutuhkan berdasarkan perkembangan selanjutnya,” jelas Dennis.
Sama seperti pabrikan lainnya, Mercedes-Benz juga memastikan bahwa seluruh pekerjanya akan tetap menerima upah secara penuh, dan tidak ada pengurangan pekerja.
BMW
Berbeda dari Mercedes-Benz, yang menghentikan sementara aktivitas pabriknya. Sang rival, BMW, lebih memilih untuk membatasi aktivitas pabriknya yang berlokasi di Sunter. Director of Communications BMW Indonesia, Jodie O’tania, mengatakan saat ini pabrik BMW telah memberlakukan pembatasan jam kerja dengan membagi ke dalam dua shift kerja.
“Pabrik di Gaya Motor, Sunter, masih beropersi namun dengan jumlah terbatas. Saat ini shift ada dibagi menjadi 2, ada tim A dan tim B yang akan bekerja secara bergantian untuk mengurangi jumlah orang banyak dalam waktu yang bersamaan,” jelas Jodie.
ADVERTISEMENT
Pabrik tersebut, kata Jodie, saat ini hanya difokuskan untuk mengerjakan hal-hal yang memang sangat dibutuhkan oleh konsumen. Dirinya juga menjamin bahwa ketersediaan komponen suku cadang, untuk seluruh konsumen BMW dipastikan akan tercukupi.
Selain 8 merek otomotif tersebut, bukan tidak mungkin merek-merek otomotif lainnya juga akan melakukan langkah serupa. Apalagi hingga saat ini, pandemi virus corona yang ada di Indonesia, belum menunjukkan tanda membaik.
Harapannya, pandemi virus corona yang terjadi di Indonesia dan global ini dapat segera berlalu, dan seluruh aktivitas pabrik otomotif normal kembali.