Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Februari 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bahkan, pada beberapa mobil keluaran terbaru, juga sudah dilengkapi dengan fitur penunjang lainnya, yaitu seatbelt reminder. Fitur itu berfungsi untuk mengingatkan pengemudi atau penumpang di dalam mobil untuk mengenakan sabuk keselamatan.
Penggunaan sabuk keselamatan sendiri dikatakan bisa meminimalisir terjadinya cedera pada pengemudi atau penumpang, manakala mobil mengalami kecelakaan. Dibalik perannya yang sangat penting saat ini, kehadiran sabuk keselamatan dahulu saat pertama kali ditemukan justru mendapatkan penolakan dan dianggap sebagai piranti yang mengganggu kenyamanan.
Pertama hadir sebagai sabuk keselamatan 2 titik yang dinilai berbahaya
Pada awal kehadirannya, sabuk keselamatan sebenarnya hanya diperuntukkan untuk pesawat terbang dan mobil balap saja. Namun pada tahun 1949, sebuah perusahaan mobil yang berbasis di Wisconsin, Amerika Serikat, mencoba menawarkan fitur tersebut pada sebuah mobil, sayangnya sejak penawaran tersebut diajukan, tidak ada kelanjutan terkait hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Memasuki tahun 1955, jenama asal Amerika Serikat lainnya, Ford menghadirkan fitur sabuk keselamatan tersebut sebagai aksesori yang bisa dibeli oleh pemilik mobil. Meski demikian, pada beberapa model Ford saat itu, fitur ini sudah mulai dihadirkan sebagai fitur standar.
Hanya saja, sabuk keselamatan yang saat itu hadir, bukanlah sabuk keselamatan seperti yang ada saat ini. Kala itu, sabuk keselamatan masih hadir dalam bentuk sabuk 2 titik seperti yang sering ditemui pada pesawat terbang saat ini.
Sayangnya, kehadiran sabuk keselamatan 2 titik tersebut, justru dianggap berbahaya oleh beberapa peneliti saat itu. Sabuk keselamatan dianggap bisa memicu terjadinya cedera yang lebih parah.
Selama era 1950an itu lah, sabuk keselamatan menjadi salah satu hal yang cukup ramai diperbincangkan dalam dunia otomotif. Bukan karena peranannya yang sukses meminimalisir cedera, justru sabuk keselamatan dianggap sebagai sebuah piranti yang berbahaya.
Penemuan sabuk keselamatan 3 titik oleh Volvo
Melihat kekisruhan itu, jenama asal Swedia, Volvo, berusaha mengembangkan piranti sabuk keselamatan yang aman dan benar-benar bisa melindungi pengemudi serta penumpang di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Di tahun 1958, seorang insinyur pesawat terbang asal Swedia, Nils Bohlin, pun direkrut oleh Volvo untuk menjadi insinyur keselamatan dan mengembangkan serta menyempurnakan piranti sabuk keselamatan.
Dari pengembangan selama bertahun-tahun itu, Bohlin mulai menyadari bahwa sabuk keselamatan yang ideal seharusnya memiliki tiga titik tumpu, hanya saja saat itu dirinya membutuhkan riset lanjutan mengenai pengaturan tiga titik tumpu berbentuk huruf Y yang aman dan tidak mengganggu pengemudi.
Setelah proses riset yang cukup lama itu, Bohlin akhirnya menyimpulkan bahwa tiga titik tumpu yang aman pada sebuah sabuk keselamatan, bukanlah berbentuk huruf Y, melainkan huruf V miring seperti yang ada pada saat ini.
Dengan berhasilnya penemuan tersebut, Volvo pun langsung mematenkan penemuannya itu dan tanpa ragu membagikan penemuannya itu dengan perusahaan mobil lainnya. Bahkan Volvo pun mendorong para pesaingnya tersebut untuk mengaplikasikan penemuannya itu.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, perjuangan Volvo dalam memasyarakatkan penggunaan sabuk keselamatan saat itu bukanlah sebuah hal yang mudah. Banyak pengendara yang takut akibat trauma dengan penggunaan sabuk keselamatan 2 titik sebelumnya yang dinilai berbahaya.
Serta penggunaan sabuk keselamatan 3 titik karya Volvo itu juga dianggap mengganggu dan sangat tidak nyaman. Seolah tidak mengenal kata menyerah, saat itu Volvo pun rela menabrakkan beberapa mobilnya ke tembok dengan maksud membuktikan bahwa penggunaan sabuk keselamatan sangat penting bagi keamanan dan keselamatan pengemudi serta penumpang.
Usaha Volvo dalam memasyarakatkan penggunaan sabuk keselamatan
Dengan usaha Volvo yang tidak mengenal kata menyerah itu, akhirnya memasuki 1963, penggunaan sabuk keselamatan pada sebuah mobil mulai mengalami tren positif. Banyak perusahaan otomotif kala itu yang akhirnya menghadirkan sabuk keselamatan sebagai piranti yang wajib ada pada produknya.
ADVERTISEMENT
Seiring meningkatnya penggunaan sabuk keselamatan di seluruh dunia, Volvo pun terus mengembangkan model dan bentuk dari sabuk keselamatan. Berbagai hal yang dianggap belum sempurna, terus dikembangkan agar bisa sempurna.
Tidak hanya Volvo saja, berbagai pabrikan otomotif lainnya juga melakukan hal serupa. Hingga pada tahun 1967, Shelby berhasil menghadirkan sabuk keselamatan dengan sabuk yang dapat dikunci.
Menyusul di tahun 1980an, para pabrikan otomotif berhasil menemukan sabuk keselamatan yang dapat naik turun secara otomatis seperti pada sabuk keselamatan yang ada saat ini.
Kehadiran berbagai fitur penunjang lain pada sabuk keselamatan
Tidak cukup sampai disitu, tahun 2000an, berbagai penemuan lainnya pun hadir sebagai penyempurna dari kehadiran sabuk keselamatan. Seperti force limiter, pretensioner, seatbelt reminder dan lain-lain.
Setelah selama lebih dari 60 tahun kehadiran sabuk keselamatan tidak mendapatkan pengembangan yang signifikan. Kini memasuki era modern, berbagai pemikiran terkait penggunaan sabuk keselamatan untuk penggunaan pada mobil otonom pun mulai dikembangkan.
ADVERTISEMENT
Lagi-lagi, sang pelopor sabuk keselamatan, yaitu Volvo, mulai menghadirkan pengembangan tersebut. Pada 2018 lalu, Volvo menghadirkan sebuah sabuk keselamatan modern yang canggih dan tentunya aman.
Cara kerja sabuk keselamatan canggih ini sebenarnya masih menganut prinsip yang sama seperti yang ada saat ini, hanya saja ada beberapa pengembangan signifikan yang dihadirkan guna menunjang penggunaan mobil otonom.
Diharapkan juga, pengembangan terhadap sabuk keselamatan ini tidak hanya berhenti hingga saat ini saja. Namun juga bisa terus berkembang dan dikembangkan oleh berbagai merek otomotif lainnya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.