Industri Otomotif Indonesia Berharap dari Belanja Kementerian

2 Juli 2020 10:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustasi pekerja di pabrik Daihatsu Indonesia. Foto: dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustasi pekerja di pabrik Daihatsu Indonesia. Foto: dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo menginstruksikan untuk mempercepat belanja kementerian, demi pemulihan ekonomi. Ini diutarakan dalam pidato di depan para menterinya Istana Kepresidenan, Jakarta, 18 Juni 2020 lalu. Namun, pihak Istana baru merilisnya pada Minggu (28/6) sore.
ADVERTISEMENT
"Segera keluarkan belanja itu secepat-cepatnya karena uang beredar akan semakin banyak, konsumsi masyarakat nanti akan naik. Jadi belanja-belanja kementerian tolong dipercepat," ucapnya.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi merespons positif hal tersebut. Ini bisa jadi angin segar untuk sektor otomotif.
Mitsubishi FUSO luncurkan Colt Disel. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Belanja kementerian seperti pada infrastruktur, itu memicu yang namanya pembangunan, sehingga ada kebutuhan alat angkut, mudah-mudahan ada impak positifnya," ucapnya kepada kumparan, Rabu (1/7).
Sementara Direktur Sales dan Marketing PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (Fuso Indonesia), Duljatmono, berharap perintah presiden tersebut segera direalisasikan.
"Iya, angin segar. Tapi ini kan baru instruksi, yang kami tunggu implementasinya. Kami harap itu bisa mendorong aktivitas ekonomi. Paling tidak kami punya harapan aktivitas ekonomi mulai bergerak, dan menstimulasi permintaan," tutur pria yang karib disapa Momon.
Daihatsu Urban Fest 2019 Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
Tanggapan positif juga diutarakan Direktur Pemasaran Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra. Walaupun dirinya menyebut dampaknya tidak dirasakan secara langsung.
ADVERTISEMENT
"Belanja pemerintah yang meningkat diharapkan GDP (Gross Domestic Bruto/PDB) membaik. Sehingga daya beli naik, dan pasar mobil bisa lebih lebih baik pula," ucapnya.
Lalu, terkait berapa lama imbas positifnya bisa dirasakan oleh pelaku industri otomotif, Amel menyebut harus melakukan studi terlebih dahulu.
"Harus tahu rencana pemerintah dahulu, berapa spending-nya, bagaimana sebarannya, dan bagaimana tahapan keluar dananya, baru bisa kami study impact ke potensi daya beli mobil," tutur Amel.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
+++
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.