Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selain untuk menyambung hidup lantaran kocek jebol, karena pengeluaran meningkat. Ada juga yang ingin sekadar menabung, buat persiapan jangka panjang.
Namun, apakah sudah paham bagaimana hitungan, untuk menetapkan harga jual mobil? Karena jangan sampai harga yang kita jual malah di bawah pasar, atau bahkan kemahalan sehingga sulit dapat yang minat.
Nah berikut beberapa cara menentukan harga jual mobil bekas , khususnya yang sudah berusia 5 tahun.
Cek ombak
"Lihat harga bekasnya --di pasaran-- untuk unit dengan tahun sama yang dijual sekarang," ucap Kepala Diler mobil88 cabang Buaran, Jakarta Timur Adjie kepada kumparan.
Cara paling mudah pertama yaitu melakukan survei pasar, untuk model dan tipe unit mobil bekas yang kita akan jual. Mulai dari situs jual-beli atau bursa-bursa mobil bekas yang ada di sekitar rumah.
ADVERTISEMENT
Berlagak saja seperti pembeli ketika bertanya ke pedagang-pedagang, supaya bisa dapat bocoran harga serta mempelajari tips dan triknya.
Persentase
Kemudian bisa juga dengan menghitungnya sendiri, berdasarkan rata-rata persentase depresiasi atau penurunan nilai mobil.
"Umumnya ada di angka 20 persen --untuk usia mobil 5 tahun," ucap Andi dari diler mobil bekas Jordy Mobil di MGK, Kemayoran.
Seperti contoh saja untuk unit Avanza 2016 Tipe G MT (manual transmission). Harga beli baru (HBB) saat itu Rp 180 juta.
Hitungannya:
= {HBB - (HBB x 20%)}
= {Rp 180 juta - (Rp 180 juta x 20%)}
= {Rp 180 juta - Rp 36 juta}
= Rp 144 juta
Jadi dengan harga baru beli 5 tahun lalu Rp 180 juta, dan dengan penurunan nilai di 20 persen, harga jualnya ada di kisaran Rp 144 juta. Namun pastikan kondisi mobil juga masih layak dan bagus.
ADVERTISEMENT
"Itu kan kondisi sudah siap. Namun bila orang jual ya pasti berkurang lagi," ucap Adjie.
Pertimbangan lain
Namun penghitungan melalui jalur persentase tersebut, akan berbeda-beda tergantung model dan tipe apa. Bisa jadi bila mobil yang akan dijual kurang populer, maka depresiasi bisa lebih besar. Begitu juga sebaliknya.
"Pasti berbeda. Seperti hukum ekonomi, yang banyak dibeli yang paling sedikit turunnya," ucap Adjie.
Pertimbangan harga lainnya adalah soal kondisi mobil . Apakah ada kerusakan, yang mengharuskan bagi pembeli untuk melakukan perbaikan, atau penggantian komponen.
Terakhir adalah besaran diskon waktu pertama kali beli baru. Ini akan bisa jadi akan memotong harga barunya.
Semoga beruntung.