Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Pasar mobil bekas sedang mengalami penurunan penjualan imbas virus corona atau COVID-19 di Indonesia. Beberapa dari mereka menyebut penurunan penjualan mencapai 30 sampai 50 persen.
ADVERTISEMENT
Meski belakangan ini lapaknya sepi peminat, mereka tetap bertahan untuk tak menurunkan harga jual kendaraan.
Manager Pemasaran Senior WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih mengatakan, di tengah virus corona strategi yang harus dilakukan adalah menjaga harga jual mobil bekas tetap stabil.
"Yang harus dilakukan di situasi seperti ini adalah bertahan. Kalau bisa enggak beli ya enggak beli sekalian. Lagian siapa yang mau beli lagi kayak gini, enggak bakal ada," katanya kepada kumparan, Rabu (1/4).
Seperti diketahui, efek dari corona berdampak pada banyak aspek tak terkecuali perekonomian. Herjanto mengatakan, meski nantinya harga diturunkan, tak akan berpengaruh pada minat konsumen. Uang tersebut lebih digunakan untuk kebutuhan pokok yang lebih penting
"Tetap bertahan lah intinya. Yang penting kondisi dan stok mobil terus di-maintenance. Arti kata meski enggak terjual tetap jaga kondisi mobil dan enggak keluar duit lagi. Mau diturunin 25 persen juga enggak akan ada yang mau beli," tambah dia.
Hal senada juga disampaikan Kepala Cabang mobil88 Buaran, Jakarta Timur, Adji YP. Dirinya mengatakan masih bertahan dan belum ingin menurunkan harga jual.
ADVERTISEMENT
"Kita masih bertahan, masih relatif stabil. Tapi memang konsumen yang beli jadi hitungan jari saja. Ya bagaimana, kalau kita turunin juga enggak akan menutup. Sementara ini harga kita buat stabil saja dulu." katanya saat dihubungi terpisah.