Pakai Oli yang Kental Bisa Senyapkan Suara Mesin?

28 April 2020 9:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi memilih oli mesin Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi memilih oli mesin Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Ada beberapa cara untuk meredam getaran dan menghaluskan suara mesin. Salah satunya penggunaan oli mesin dengan tingkat kekentalan atau viskositas yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Di pasaran oli dengan viskositas tinggi ini ditandai dengan kode SAE (Society of Automotive Engineer). Misal SAE 5W-30 atau 10W-50, angka tersebut bila makin besar menunjukkan kekentalan oli makin tinggi.
Lalu benarkah hal demikian?
Ilustrasi Ganti Oli Mobil Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Jr. Technical Specialist Rotating Equipment and Gas Engine Pertamina Lubricants, Nurudin, menjelaskan hal tersebut benar adanya. Namun bukan berarti makin kental membuat performa mesin lebih bagus.
"Dalam beberapa kasus iya suaranya lebih halus, selama viskositasnya tepat dan masih bisa masuk ke celah-celah komponen mesin. Cuma apakah lebih baik? Belum tentu," ujarnya saat dihubungi kumparan beberapa waktu lalu.
Tambah Nurudin, oli yang lebih kental pada dasarnya bersirkulasi lebih lambat ketimbang oli encer. Saat melumasi komponen mesin, oli yang kental juga ampuh meredam suara gesekan, makanya bisa lebih senyap.
ADVERTISEMENT
Namun tentu saja hal tersebut membuat kerja mesin lebih berat. Ibaratnya saat mengaduk gelas berisikan air dan minyak goreng, mana yang lebih mudah dilakukan? Tentu air karena lebih encer.
Pun sama halnya dengan mesin. Komponen di dalamnya butuh tenaga yang lebih besar lagi untuk tetap bergerak. Artinya konsumsi bahan bakar akan lebih besar lagi.
ilustrasi oli mesin Foto: Istimewa
Oli yang kekentalannya tinggi juga akan sulit menyelinap masuk ke celah mesin maupun komponen, sehingga fungsi utamanya tidak berlaku lagi. Alhasil saat tidak terlumasi membuat gesekan lebih besar, juga tekanan dan temperaturnya tinggi.
"Kalau enggak berhasil masuk ke celah mesin, yang ada suaranya kasar. Pada titik tertentu malah menyebabkan kerusakan, durabilitas komponen berkurang," lanjut Nurudin.
Ilustrasi ganti oli mobil Foto: dok. Istimewa
Oleh karena itu, rekomendasi terbaiknya selalu gunakan profil oli sesuai anjuran pabrikan pada buku kepemilikan manual. Yang tentunya sudah diperhitungkan tingkat kekentalan oli yang pas untuk mesin oleh engineer.
ADVERTISEMENT
"Jadi sesuatu yang kental (oli) di mesin belum tentu menghasilkan perlindungan, hanya pada kekentalan tertentu saja trik itu manjur (membuat senyap dan melindungi mesin)," pungkas Nurudin.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.