Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kehadiran mobil berbasis listrik ini sudan ditunggu sejak 2019 lalu, dan akhirnya meluncur juga. Namun sayangnya, PT Toyota-Astra Motor (TAM) masih menutup pemesanan dari konsumen pribadi.
Mereka masih baru menyasar segmen fleet sebagai target awal penjualannya. Pada tahap awal ini, rencananya TAM akan bekerja sama dengan Go Fleet, sebagai penyedia jasa layanan transportasi online.
“Kami berharap, dengan kolaborasi bersama GoFleet sebagai penyedia dan pengelola kendaraan mitra driver transportasi online, akan semakin mempopulerkan kendaraan elektrifikasi. Sehingga, akan semakin banyak masyarakat yang bisa merasakan pengalaman dengan kendaraan elektrifikasi,” tutur Anton.
Terkait jumlah, Anton mengungkapkan baru ada 5 unit. Sementara perusahaan lain yang akan menggunakannya, sedang dalam pembicaraan.
"Tujuan Toyota adalah mempopulerkan mobil berbasis listrik, termasuk PHEV. Melalui fleet, harapannya lebih banyak konsumen bisa merasakan kecanggihan produk ini, dan bisa menjadi word of mouth dan masukan buat kami," tuturnya kepada kumparan.
Lalu pertanyaannya, kapan konsumen pribadi bisa memesan dan membeli unit Prius PHEV ? Merespons pertanyaan tersebut, Anton menjawab normatif dan tak memberikan kepastian.
ADVERTISEMENT
"Sekarang ke fleet dahulu. (terkait kapan konsumen pribadi bisa pesan) Kita akan monitor dan pelajari," ucapnya.
Di Indonesia, Prius hanya dijual dengan harga Rp 884 juta. Ini membuatnya menjadi mobil PHEV paling murah di Indonesia. Bahkan dengan kompetitornya Mitsubishi Outlander, ada jarak harga sampai Rp 420 juta.
Sebagai informasi, saat ini Mitsubishi Outlander PHEV dipasarkan dengan harga Rp 1.304 miliar. Namun kembali lagi, pilihannya ada di tangan masing-masing konsumen.