Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Power Steering kini menjadi salah satu fitur atau teknologi yang sudah lazim ada pada sebuah mobil . Hadirnya power steering berfungsi untuk meringankan kerja pengemudi dalam mengarahkan dan mengendalikan setir mobil, terutama saat macet dan parkir.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya power steering, maka pengemudi tidak perlu repot lagi mengeluarkan tenaga ekstra dalam memutar setir saat hendak belok.
Mengingat tugasnya yang berat dengan intensitas penggunaan yang tinggi, tentu saja power steering bisa berpotensi menjadi rusak sewaktu-waktu. Oleh karena itu, guna mencegah kerusakan semakin parah, maka sebaiknya setiap pengemudi memahami cara mendeteksi gejala kerusakan pada power steering.
Menurut Bambang Supriyadi, selaku Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), setidaknya ada 5 tanda gejala yang biasanya ditimbulkan apabila power steering mulai mengalami kerusakan.
1. Setir jadi lebih berat
Gejala pertama yang sering terjadi dan paling mudah dirasakan, yaitu setir yang tiba-tiba menjadi terasa saat berat saat dibelokkan.
"Yang sering dan umum terjadi sih, setir jadi lebih berat. Penyebab beratnya setir itu tergantung jenis power steering-nya ya, apakah dia elektrik atau masih hidrolik," ucap Bambang kepada kumparan, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Untuk power steering model elektrik, beratnya setir itu bisa diakibatkan tidak berfungsinya motor listrik yang bertugas untuk memutar roda gigi kemudi.
Sementara pada power steering model hidrolik, beratnya setir itu disebabkan oleh berkurang atau habisnya minyak power steering yang ada di tabung reservoir. Berkurang atau habisnya minyak power steering tersebut, biasanya dikarenakan adanya kebocoran pada selang atau komponen lain dari power steering.
"Biasanya sih itu ada yang bocor, bisa dari selang yang sobek, boot power steering getas, dan lain-lain,"ucap Bambang.
2. Setir menjadi tidak lurus
Tanda kerusakan lainnya bisa dirasakan dari posisi setir yang menjadi tidak lurus saat melaju di jalan yang lurus. Kondisi setir yang tidak presisi ini, tentu akan sangat mengganggu dan menyulitkan pengemudi dalam memposisikan mobil di jalan raya.
ADVERTISEMENT
"Pada beberapa kasus, bisa juga setir jadi miring dan tidak presisi lurus. Otomatis mobil jadi agak sulit dikendalikan," tutur Bambang.
3. Timbul suara aneh
Timbulnya suara aneh saat setir dibelokkan bisa menjadi kondisi kerusakan power steering sudah cukup parah. Saat kondisi parkir dan setir dibelokkan, biasanya suara-suara aneh itu akan semakin jelas terasa.
"Lalu, kalau saat dibelokkan ada muncul bunyi-bunyi abnormal, ini bisa jadi kerusakan sudah cukup parah," beber Bambang.
4. Tapak ban habis tidak rata
Tanda kerusakan selanjutnya bisa terlihat pada kondisi tapak ban. Kondisi power steering yang rusak, biasanya akan menyebabkan tapak ban menjadi habis tidak rata atau hanya pada bagian pinggirnya saja.
"Tapak ban juga bisa terpengaruh apabila power steering bermasalah. Jadi kalau saat cek ban mendapati tapaknya habis sebelah, bisa jadi itu akibat power steering rusak," papar Bambang.
5. Terdapat kebocoran di ruang mesin
Terakhir, rusaknya power steering bisa ditandai dengan adanya kebocoran oli power steering pada ruang mesin. Khusus untuk kasus ini, biasanya berlaku untuk power steering yang masih menggunakan model hidrolik.
ADVERTISEMENT
Apabila Anda saat ini mendapati mobilnya mengalami salah satu dari 5 tanda gejala kerusakan di atas, maka tidak ada salahnya untuk segera memeriksakan mobil ke bengkel, guna memastikan kondisi power steering tersebut.
Dengan semakin cepat terdeteksi, tentu saja kerusakan dan biaya yang akan dikeluarkan dalam memperbaiki power steering akan semakin sedikit.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.