Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Nama besar Toyota Prius memang tidak bisa dihilangkan dari perjalanan sejarah teknologi hybrid di dunia. Sebab Prius menjadi salah satu pionir dan saksi dari berkembangnya teknologi hybrid pada kendaraan.
ADVERTISEMENT
Bila menilik sejarahnya, Toyota mulai mengembangkan Prius berteknologi hybrid pada era 90-an. Kala itu, kehadiran Prius yang mengusung teknologi hybrid sempat mendapat cibiran, sebab dianggap tidak ideal di tengah hegemoni mesin pembakaran internal.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu dan tren penggunaan teknologi hybrid pada kendaraan yang mulai meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini, membuat kehadiran Prius menjadi patut diperhitungkan.
Toyota pun tentunya terus berinovasi dalam mengembangkan desain serta teknologi hybrid yang tersemat pada Prius. Lalu, seperti apa perjalanan panjang Toyota Prius sejak awal perencanaan hingga kini memasuki generasi keempatnya? Berikut kumparan sajikan rangkuman sejarahnya.
Awal Perencanaan Toyota Prius Hybrid (1993 - 1995)
Perjalanan awal kehadiran Toyota Prius Hybrid berawal di tahun 1993. Kala itu, para petinggi Toyota Motor Corporation memiliki ide untuk menghadirkan sebuah mobil yang ramah lingkungan dengan emisi yang rendah dan efisiensi bahan bakar yang baik.
Berawal dari pemikiran itulah, selanjutnya di tahun 1994 para insinyur dan desainer Toyota memulai merancang sebuah mobil berteknologi hybrid yang diberi nama Prius. Setelah mengalami masa pengembangan selama satu tahun, barulah di tahun 1995, konsep dari Prius Hybrid resmi dipamerkan di ajang Tokyo Motor Show.
Menyusul setahun setelahnya, yaitu 1996, Toyota kembali menampilkan versi prototipe dari Prius hybrid di ajang yang sama.
Toyota Prius generasi pertama (1997 – 2003)
Selanjutnya pada 27 Oktober 1997, Toyota akhirnya resmi meluncurkan Prius versi produksi yang hadir dalam kode bodi NHW10 di Tokyo Jepang. Mobil ini baru resmi dipasarkan oleh Toyota, pada Desember 1997.
ADVERTISEMENT
Hadirnya Prius ini juga menjadikannya sebagai mobil hybrid pertama di dunia yang diproduksi secara massal. Beberapa penghargaan pun diraih oleh mobil ini, mulai dari Car of The Year Japan Award di 1997 dan menyusul di tahun berikutnya juga meraih gelar Car of The Year Automotive Researchers and Conference of The Year di Jepang.
Di generasi pertamanya ini, Prius dipersenjatai oleh mesin bensin 4 silinder berkode 1NZ - FXE dengan kapasitas 1.5 liter. Mesin bensin itu dipadukan dengan motor listrik kompak dan generator terpisah yang mampu menghempaskan tenaga 57 dk.
Untuk komponen baterainya, Prius generasi pertama ini mengusung baterai nikel logam hibrida yang diletakkan di balik jok belakang.
Pada versi ini, Prius masih hadir dalam wujud sedan yang membulat. Satu hal yang unik di mobil ini, yaitu letak tuas transmisinya yang terletak pada bagian dasbor layaknya sebuah SUV atau pikap di Amerika.
ADVERTISEMENT
Facelift
Memasuki tahun 2000, Toyota memperkenalkan Prius facelift yang hadir dalam kode bodi NHW11. Prius facelift ini juga menjadi model Prius pertama yang dipasarkan Toyota secara resmi di luar Jepang. Saat itu, Prius facelift di ekspor ke beberapa negara di benua Amerika, Eropa, Asia dan Australia.
Hadir sebagai versi penyegaran, beberapa ubahan dan peningkatan pun diberikan oleh Toyota pada diri Prius. Salah satunya menyoal tenaga dan jarak tempuh tenaga listriknya yang menjadi lebih jauh. Begitu juga pada tampilannya yang mendapatkan beberapa ubahan positif.
Pada generasi pertamanya ini, tercatat Toyota Prius sudah terjual sebanyak lebih dari 123 ribu unit sejak pertama diproduksi pada Desember 1997 hingga berhenti diproduksi pada Agustus 2003.
ADVERTISEMENT
Toyota Prius generasi kedua (2003 – 2009)
Setelah menuai kesuksesan pada generasi pertamanya, Toyota kembali menghadirkan Prius hybrid generasi kedua di New York International Auto Show 2003. Hadir dalam kode bodi NHW20, Prius tidak lagi mengusung bentuk bodi sebuah sedan, namun hadir dalam bentuk liftback.
Dengan ubahan bentuk ini membuat ruang interior dari Prius menjadi lebih lapang dibandingkan sebelumnya, baik itu pada ruang kaki penumpang maupun ruang bagasi. Beberapa teknologi canggih pun disematkan oleh Toyota di mobil ini.
Salah satunya adalah Hybrid Synergy Drive (HSD) yang merupakan sebuah sistem yang akan mengatur keseimbangan antara mesin bensin dan motor listrik. Pada sistem ini, motor listrik juga akan berperan penting dalam menghasilkan tenaga ekstra untuk mencapai tenaga maksimal. Tidak hanya itu saja, hadirnya HSD juga membuat jangkauan dari motor listrik Prius menjadi lebih jauh.
Pada jantung mekanisnya, Prius masih menggendong mesin Atkinson Cycle berkapasitas 1.5 liter. Mesin ini mendapatkan penyempurnaan dengan kemampuan menghasilkan daya yang jauh lebih besar yaitu 78 dk. Tidak hanya dayanya yang jauh lebih besar, efisiensi bahan bakar dari mobil ini juga mengalami peningkatan pesat.
ADVERTISEMENT
Pihak Toyota mengklaim di generasi keduanya ini, Prius lebih hemat 15 persen dalam urusan penggunaan bahan bakar. Peningkatan efisiensi bahan bakar itu, tidak terlepas dari hadirnya teknologi regeneratif pada bagian pengereman yang dapat mengembalikan energi kinetik yang terbuang.
Singkatnya, saat pedal rem mobil diinjak, maka motor listrik akan mengembalikan arus listrik yang terbuang itu untuk masuk kembali ke dalam baterai. Secara tidak langsung, saat melakukan pengereman itulah, baterai akan kembali terisi oleh arus listrik.
Dengan berbagai pengembangan teknologi dan desain, tidak heran bila penjualan Prius generasi kedua ini meningkat pesat. Tercatat hingga tahun 2009, Toyota Prius Hybrid generasi kedua telah terjual hampir 1.2 juta unit di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Toyota Prius generasi ketiga (2009 – 2015)
ADVERTISEMENT
Memasuki tahun 2009, Toyota menampilkan Prius generasi ketiga di ajang North American International Autoshow. Kehadiran Toyota Prius generasi ketiga ini, saat itu sempat menimbulkan kontroversi. Sebab, kala itu Toyota secara mengejutkan memotong harga Prius cukup signifikan.
Dugaan pun mencuat bahwa itu bagian dari strategi Toyota untuk menghalau gempuran Honda Insight yang mulai mengganggu eksistensi Prius di segmen mobil hybrid. Selain melakukan pemotongan harga, Toyota tentunya juga melakukan beberapa ubahan dan peningkatan dari tampilan serta teknologi Prius.
Masih hadir dengan gaya liftback, Prius jelas tampil jauh lebih modern. Apalagi, tampilan terbaru Prius yang dibangun di atas platform baru ini diklaim jauh lebih aerodinamis dan ringan. Beberapa bahan alumunium juga diaplikasikan oleh Toyota, untuk membuat bobot dari Prius menjadi jauh lebih ringan, seperti pada bagian kap mesin, bagasi, gardan depan, hingga kaliper rem.
Beberapa komponen bioplastik ekologi yang terbuat dari tanaman pun disematkan pada Prius generasi ketiga ini. Dengan penggunaan itu, membuat Toyota Prius ini menjadi salah satu kendaraan ramah lingkungan terbaik di dunia.
ADVERTISEMENT
Pada jantung mekanisnya, Prius hybrid mengusung mesin baru yang berkapasitas lebih besar, yaitu 1.8 liter. Mesin itu dipadukan dengan sistem Hybrid Synergy Drive yang jauh lebih ringan dibandingkan sebelumnya, dan mampu menyemburkan tenaga yang lebih besar 22 persen, yaitu 136 dk.
Selain menghasilkan tenaga yang lebih besar, penggunaan mesin baru dengan kapasitas lebih besar ini juga diklaim membuat mobil jadi jauh lebih efisien berkat putaran mesinnya yang lebih rendah. Tidak cukup sampai disitu, Prius generasi ketiga ini juga dibekali beragam fitur baru, seperti 3 pilihan modus berkendara, yaitu EV, ECO, dan Sport, serta ada juga fitur Intelligent Parking Assist, Lane Keep Assist dan Dynamic Radar Cruise Control.
Pada generasi ketiganya ini, Toyota juga turut menghadirkan pilihan sistem hybrid baru pada Prius, yaitu Plug-In Hybrid (PHEV). Dikembangkan di atas platform yang sama seperti Prius hybrid, model PHEV ini baru resmi dipamerkan oleh Toyota pada ajang Frankfurt Motor Show 2011 dan resmi dipasarkan pada 2012.
ADVERTISEMENT
Hadir dengan teknologi plug-in hybrid, Toyota menyematkan baterai baru, yaitu lithium-ion berdaya 4,4 kWh pada Prius PHEV ini.
Toyota Prius generasi keempat (2015 – saat ini)
Pada September 2015, Toyota resmi memperkenalkan generasi keempat dari Prius yang berkode bodi XW50 di Las Vegas Amerika Serikat. Di bangun di atas platform baru, yaitu Toyota New Global Architecture (TNGA), Prius generasi keempat diklaim jauh lebih ringan, lebih kaku dan memiliki titik pusat gravitasi yang jauh lebih rendah.
Dengan berbagai pembaruan pada bagian platform itu, Managing Officer Toyota yang juga merupakan chief engineer pada Prius generasi keempat ini, Satoshi Ogiso, mengklaim Prius memiliki pengendalian yang jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Tidak hanya itu saja, Ogiso juga mengatakan bahwa teknologi hybrid baru yang tersemat di Prius Hybrid ini membuatnya jauh lebih efisien dalam hal konsumsi bahan bakar dan rendah emisi. Selain menghadirkan Prius bertenaga hybrid, Toyota juga turut meluncurkan Prius versi plug-in hybrid di November 2016.
Pada versi plug-in hybrid-nya, Toyota Prius PHEV memadukan mesin bensin berkode 2ZR-FXE berkapasitas 1.8 liter dengan 1 motor listrik. Kombinasi tersebut menghasilkan tenaga gabungan 134 dk dan torsi 207 Nm.
Dalam kondisi baterai terisi penuh, Prius PHEV diklaim tetap bisa melaju dengan mengandalkan full listrik hingga jarak 68,2 kilometer. Lalu, untuk pengisian daya baterainya sendiri, Prius dapat terisi penuh hanya dalam waktu 2 jam 20 menit dengan menggunakan pengisian berdaya 220 volt 16A.
ADVERTISEMENT
Beberapa fitur canggih pun turut disematkan oleh Toyota di Prius generasi keempat ini, salah satunya adalah paket fitur keselamatan Toyota Safety Sense, yang didalamnya terdapat Blind Spot Monitor, Hill Start Assist, Rear Cross Traffic Alert, Tire Pressure Monitoring System, dan Vehicle Stability Control.
Untuk Prius plug-in hybrid generasi keempat ini juga baru saja diluncurkan oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) untuk pasar Indonesia. Hadir untuk menyasar konsumen fleet, Toyota Prius PHEV diniagakan dengan harga Rp 884 juta on the road.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.