Upaya Pemerintah Selamatkan IKM Logam Otomotif di Tengah Pandemi COVID-19

26 Juni 2020 14:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi komponen otomotif. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi komponen otomotif. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Perindustrian berhasil bantu membuka pasar baru, buat industri kecil menengah (IKM) logam yang memproduksi beragam komponen otomotif.
ADVERTISEMENT
Pasalnya dampak pandemi COVID-19, menekan industri komponen. Apalagi setelah produksi stop dan permintaan mobil dan motor turun.
"Masa pandemi ini, IKM di sentra logam Tegal yang sudah jadi mitra Agen Pemegang Merek (APM) sebagai tier 1 dan tier 2, alami penurunan omzet hingga 90 persen,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih dalam keterangan resminya, Jumat (26/6).
Tak tinggal diam, Dirjen IKMA menyebut, pihaknya terus melakukan penjajakan terhadap peluang pasar yang ada, demi bisa membuat pelaku bertahan dan menjaga keberlangsungan usaha.
Pekerja merakit bagian pintu salah satu mobil keluaran Esemka di Pabrik Esemka di Boyolali, Jawa Tengah. Foto: kumparan
“Kami telah menggelar program link and match antara IKM dengan perusahaan besar,” ujarnya.
Gayung bersambut, PT Sinar Agung Selalu Sukses (SASS) yang tengah melakukan substitusi impor di masa pandemi, bisa jadi harapan baru buat pelaku IKM di sentra logam Tegal.
ADVERTISEMENT
SASS sendiri merupakan salah satu perusahan manufaktur otomotif, yang memproduksi suku cadang sepeda motor dan mobil, untuk pasar original equipment manufacturer (OEM) maupun aftermarket.
IKM di sentra logam Tegal berhasil mendapatkan purchase order (PO) dari SASS, untuk membuat produk substitusi impor berupa handle socket LT 10 ton, handle socket LT 5 ton, dan handle socket LT 30,32 ton.
Bahkan, mereka juga akan mendapat pesanan tangkai spion dari SASS. IKM yang akan mengerjakan produk substitusi impor tersebut adalah PT Bimuda Karya Teknik, yang didukung oleh IKM lainnya seperti PT Mitra Karya Tegal dan PT Tiga Bersaudara.
Pabrik Yamaha di Indonesia Foto: dok. Istimewa
Produk-produk itu nantinya akan diproduksi menggunakan mesin stamping. Namun, IKM perlu melakukan investasi untuk pembuatan dies (cetakan) dengan biaya besar.
ADVERTISEMENT
"Lewat program restrukturisasi mesin dan peralatan yang kami miliki, harapannya bisa membantu meringankan pelaku IKM, untuk investasi pembuatan dies tersebut,” tutur Gati.
Dalam memenuhi kebutuhan bahan baku logam, IKM di sentra logam Tegal didukung oleh Material Center, yang hadir atas inisiasi dan kerjasama Ditjen IKMA, dengan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Tegal.
“Berfungsi sebagai penyedia bahan baku logam, Material Center di Tegal mampu menyediakan bahan baku dengan harga kompetitif bagi IKM, sehingga dapat memperkuat daya saing IKM terlebih pada masa pandemi COVID-19 saat ini,” ungkapnya.
Pemerintah pusat dan daerah harus selalu hadir, dalam mendukung peningkatan daya saing IKM, serta untuk memperkuat IKM dalam rantai pasok industri nasional maupun global.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
+++
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.