Industri Otomotif Indonesia Sanggupi Bantu Produksi Ventilator Pasien Corona

5 April 2020 18:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komponen besutan Astra Otoparts. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Komponen besutan Astra Otoparts. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparan
ADVERTISEMENT
Kabar baik, Kementerian Perindustrian mengumumkan industri otomotif , siap membantu memproduksi ventilator, alat medis yang dibutuhkan dalam penanganan pandemi COVID-19 di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
"Sudah ada industri otomotif yang siap memenuhi permintaan pemerintah tersebut. Kami memberikan apresiasi kepada pelaku industri yang menyambut baik terhadap upaya kemanusiaan ini," ucapnya dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Minggu (5/4) sore.
Namun, kepada kumparan Putu menjelaskan, bukan industri otomotif yang akan memproduksi ventilator, tetapi industri alat kesehatan. Karena industri alat kesehatan, sudah sejak awal diajak dalam pengembangannya.
Komponen besutan Astra Otoparts. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparan
Sementara industri komponen otomotif dan industri terkait, akan mendukung dari sisi komponen-komponen yang mampu diproduksinya.
"Peran industri otomotif sendiri mendukung dalam hal transfer pengetahuan dan pengalaman, dalam area supply-chain dan manufaktur. Ini sebagaimana penugasan yang disampaikan Pemerintah melalui Kemenperin," kata Putu kepada kumparan.
Seperti membantu mengerahkan kemampuan engineering, mulai dari RD&D (research, development, and design), management/pengelolaan suppliers, dan mengerahkan industri komponen kendaraan bermotor, serta jaringannya untuk mendukung produksi ventilator.
ADVERTISEMENT
Putu berharap, produksi ventilator nantinya bisa menjadi solusi untuk mempertahankan kinerja sektor otomotif, di tengah kondisi sulit sekarang.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin, Putu Juli Ardika Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Kini, produsen otomotif tersebut sedang menindaklanjuti kerja sama dengan industri komponen, untuk melakukan reverse engineering dalam pengembangan prototipe ventilator.
“Perusahaan itu juga telah mengidentifikasikan, ada beberapa tim di lembaga pendidikan dan penelitian yang sedang bekerja mengembangkan ventilator,” tutur Putu.

Gaikindo dan AISI

Meski sebelumnya sempat mengaku kesulitan menyanggupi permintaan tersebut, Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi kini mulai melunak. Hanya saja, pihaknya meminta kepada pemerintah dapat menyediakan rekanan yang kompeten.
Suasana di hari pertama pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
“Kami membutuhkan pendamping, khususnya industri yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam pembuatan ventilator,” ujarnya.
Pendamping tersebut akan membantu mulai dari menjabarkan blueprint terkait teknis pembuatan ventilator, alih teknologi, sampai memodifikasi fasilitas perakitan mobil yang ada saat ini, agar bisa dipakai buat produksi ventilator, sekaligus menentukan standar bahan baku kepada pemasok.
ADVERTISEMENT
“Kemudian, partner yang sudah berpengalaman itu menentukan standar bahan baku kepada pemasok, kami hanya membantu menjahitkan,” ujarnya.
Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala mengatakan, pihaknya yang membawahi lima merek motor di Tanah Air ini, butuh gambaran detail melakukan produksi massal ventilator.
AISI siap menunggu arahan pemerintah terkait teknis memproduksi ventilator yang dibutuhkan.