Waspada, Pakai Tear Off untuk Helm Harian Bisa Picu Kecelakaan

18 Juni 2020 14:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tear off pada helem. Foto: GP One
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tear off pada helem. Foto: GP One
ADVERTISEMENT
Belakangan ini helm bukan hanya sebagai alat pelindung diri ketika berkendara, tetapi sekarang sudah menjadi tren bahkan menunjang penampilan pengendaranya.
ADVERTISEMENT
Nah, berbagai aksesori helm banyak dijajakan oleh pedagang untuk mendongkrak tampilannya, salah satunya adalah tear off.
Tear off pada helm sejatinya digunakan oleh pebalap untuk melindungi visor dari debu dan kerikil. Tujuannya untuk mencegah visor lecet atau kotor yang bisa mengganggu visibilitas pebalap.
Reparasi helm full face Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Namun bagi para pecinta helm, peranti ini diaplikasikan pada helm harian, alasannya sebagai penunjang gaya. Padahal, penggunaan tear off untuk helm harian sangat tidak direkomendasikan.
"Dipakai harian ya mereka untuk gaya, padahal kerugiannya banyak. Jika dipakai siang hari enggak terlalu, tapi kalau sudah malam biasanya pandangan ke depan akan bias," kata Aditya Wahyu Utama, dari 1Ds Inside, Helmets & Racing Gear Detailing Service kepada kumparan, Rabu (17/6).
Visor helm yang dibuka sedikit Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Bias ini dikarenakan adanya lecet pada permukaan depan visor. Pemasangan atau kualitas tear off yang buruk akan membuat banyak debu dan kotoran mengendap di sela-sela antara visor dan tear off.
ADVERTISEMENT
"Ini bukan teori ya, sudah umum terjadi jika helm harian sering diaplikasikan tear off," paparnya.
Kemudian, salah kaprah selanjutnya adalah pemilik helm tak pernah mengganti tear off. Jadi, tear off yang kotor disiasati dengan dibersihkan.
Ilustrasi tear off pada helem. Foto: GP One
Ketika digunakan untuk balap profesional, pemasangan tear roff biasanya terdiri dari 5 lapis. Jadi, ketika tear off paling depan kotor pebalap tinggal melepas dan otomatis pandangan kembali bagus.
"Mereka kan yang penting kelihatan racing, kalau harian sama sekali enggak ada fungsinya. Kembali lagi jika kita kasih edukasi ini pasti bertentangan sama penjualnya, seharusnya pedagang kasih edukasi bukan cuma cari untung saja," paparnya.
Ilustrai membersihkan visor helm Foto: Istimewa
Visibilitas yang minim ketika berkendara bisa memicu terjadinya kecelakaan. Apalagi jika kualitas dan warna tear off tidak sesuai standar penggunaan.
ADVERTISEMENT
"Tear off dengan kualitas baik biasanya punya harga yang cukup mahal per lembarnya. dari ukuran dan bahan juga berbeda. Umumnya helm branded sudah dapat itu dan di buku manual (tear off) digunakan ketika balap saja," paparnya.
Saran Wahyu, hindari penggunaan tear off yang tidak sesuai dengan kondisi penggunaannya. Jika helm digunakan untuk harian sebaiknya tetap dalam kondisi standar
"Visor yang baret gara-gara tear off enggak bisa di repair. Jika dipaksakan mungkin baret hilang, tapi lapisan anti-scratch dan anti-UV juga hilang," jelasnya.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
ADVERTISEMENT
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.