Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bagi mereka, perubahan iklim merupakan persoalan serius yang membutuhkan aksi nyata. Para ilmuwan turut menjabarkan seberapa parahnya dampak buruk dari perubahan iklim dalam jurnal BioScience yang diterbitkan pada Selasa (5/11) lalu.
Menurut yang mereka tulis, krisis iklim terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Hal ini jelas mengancam ekosistem dan nasib miliaran umat manusia.
Pernyataan tersebut bukan sekadar klaim sebab para ilmuwan juga melampirkan sejumlah data dan analisis ilmiah yang mendukung riset mereka. Berbagai riset tersebut bahkan mereka lakukan selama beberapa dekade.
Mereka mendesak partisipasi warga dunia untuk mengatasi persoalan perubahan iklim secara serius. Misalnya dengan mengganti bahan bakar fosil dengan energi terbarukan. Solusi lain yang ditawarkan adalah dengan mengurangi konsumsi daging.
ADVERTISEMENT
"Kami menyatakan dengan jelas dan tegas bahwa planet Bumi menghadapi keadaan darurat iklim," tulis para ilmuwan sebagaimana dikutip dari Futurism.
“Untuk mengamankan masa depan yang berkelanjutan, kita harus mengubah cara hidup kita. Butuh transformasi besar-besaran terkait cara hidup masyarakat global menjalankan fungsinya dalam berinteraksi dengan ekosistem alami."
Setidaknya ada dua alasan yang mendasari para ilmuwan dalam mengeluarkan peringatan terhadap ancaman perubahan iklim ini. Pertama, tahun ini bertepatan dengan peringatan ke 40 tahun konferensi iklim dunia. Kedua, karena Amerika Serikat secara resmi telah menyatakan mundur dari Paris Climate Agreement (Kesepakatan Iklim Paris).
Mundurnya AS diprediksi bakal mempersulit upaya dunia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kesepakatan Paris, yakni kewajiban setiap negara untuk menjaga dan membatasi kenaikan suhu global.
ADVERTISEMENT