Charoen Pokphand Gandeng ITB Kembangkan Mobile Corn Dryer untuk Petani

18 Desember 2019 16:01 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alat Mobile Corn Dryer Produksi PT CPI. Foto:  Elsa Olivia Karina L Toruan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Alat Mobile Corn Dryer Produksi PT CPI. Foto: Elsa Olivia Karina L Toruan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perusahaan pakan ternak PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI) menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mengembangkan mesin pengering jagung (Mobile Corn Dryer/MCD) yang diharapkan bisa jadi solusi bagi petani dalam masa pasca-panen.
ADVERTISEMENT
CPI sampai saat ini terus mengembangkan MCD buatannya yang telah memasuki versi 2.5. Dengan menggandeng kampus mentereng ITB, CPI berharap dapat mewujudkan inovasi terbaru pada mesin ini.
Presiden Komisaris Charoen Pokphand Indonesia, T. Hadi Gunawan, menyampaikan targetnya agar MCD hasil kolaborasi dengan ITB kelak bisa meningkatkan kesejahteaan petani jagung di Indonesia.
Alat Mobile Corn Dryer Produksi PT CPI. Foto: Elsa Olivia Karina L Toruan/kumparan
“CPI menyadari keterbatasan ilmu dan teknologi yang dimiliki. Bersama dengan ITB kami yakin dapat mewujudkan inovasi MCD terbaru agar dapat bermanfaat dan meningkatkan kesejahteraan petani jagung Indonesia,” tuturnya dalam penandatangaan MoU Kerjasama CPI dan ITB di Bandung, Selasa (17/12).
Konsep MCD diperkenalkan CPI pada tahun 2018 kepada Kementerian Pertanian, dalam upaya meningkatkan penyerapan jagung secara langsung dari petani.
Alat Mobile Corn Dryer Produksi PT CPI. Foto: Elsa Olivia Karina L Toruan/kumparan
Di tahun yang sama, keberadaan unit Mobile Corn Dryer seri 2.1 telah di uji coba di Lampung bersama dengan petani Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA). Perusahaan menilai petani KTNA sangat merasakan manfaat MCD, namun biaya per kilogramnya masih tinggi, sehingga petani jagung belum bisa mendapat manfaat secara sigfnifikan.
ADVERTISEMENT
CPI secara berkala melakukan ujo coba secara perdana dalam hal panen jagung untuk membuktikan implementasi nyata pemanfaatan MCD pada ekonomi jagung Indonesia.