Nodeflux dan ITB Kolaborasi Riset Bikin Deep Learning di Indonesia

25 November 2019 20:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kolaborasi Nodeflux dan ITB, basic arsitektur chip yang akan dikembangkan untuk penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence. Foto: Nodeflux
zoom-in-whitePerbesar
Kolaborasi Nodeflux dan ITB, basic arsitektur chip yang akan dikembangkan untuk penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence. Foto: Nodeflux
ADVERTISEMENT
Saat ini di Indonesia belum banyak riset khusus yang mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) berbasis deep learning. Hal ini mendorong perusahaan teknologi Nodeflux berinisiasi untuk bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) bagian IC Lab Design melakukan riset inovasi dalam menciptakan dan mengembangkan perangkat Deep Learning Inference Chip (DLIC).
ADVERTISEMENT
Teknologi DLIC merupakan salah satu komponen dasar perangkat komputer berbentuk sirkuit terpadu yang bekerja dengan menggunakan serangkaian algoritma deep learning, melalui data visual (foto/gambar/video), sehingga dapat menghasilkan data yang terstruktur, serta menghasilkan informasi yang bernilai sebagai bahan pemangku kepentingan dalam membuat keputusan strategis.
[Kiri-kanan] Penyerahan simbol kolaborasi antara Co-Founder dan CTO dari Nodeflux, Faris Rahman dan Kepala Lab IC Design ITB, Prof. Dr. Ir. Trio Adiono. Foto: Nodeflux
Manfaat dari penggunaan DLIC dalam Vision AI dapat memproses transfer data lebih cepat untuk menghindari adanya latensi, sehingga menciptakan proses inference machine learning model yang lebih efisien. Teknologi ini sangat berguna untuk mendukung pembangunan Revolusi industri 4.0.
"Adanya kolaborasi bersama Nodeflux dapat membuka peluang untuk menjadikan Chip ini dapat diimplementasikan secara massal untuk masyarakat dan industri terkait,” kata Kepala IC Lab Design dan Pusat Mikroelektronika ITB, Prof. Trio Adiono dalam siaran pers yang diterima kumparan, Senin (25/11).
ADVERTISEMENT
Co-Founder dan CTO Nodeflux, Faris Rahman mengatakan, sinergi yang dilakukan bersama dengan ITB bisa menambah akselerasi kemajuan teknologi Indonesia. Menurutnya, pengembangan riset dan inovasi tidak hanya tugas institusi pendidikan saja, namun melibatkan beragam pemegang kepentingan, termasuk pemerintah, universitas, dan industri.
Nodeflux Foto: Novianti Rahmi Putri/kumparan
"Kami akan mendukung sepenuhnya kontribusi yang dilakukan bersama dengan instansi pendidikan demi terbukanya kesempatan untuk berinovasi," jelasnya.
Dalam kolaborasi ini, Nodeflux akan menyediakan akses, cases dan spesifikasi deep learning network sebagai referensi perumusan arsitektur AI hardware yang akan dirancang. Sedangkan pihak IC Lab Design, Pusat Mikroelektronika ITB, akan membuat perangkat prototipe dan mengintegrasikan sistem arsitektur agar fungsi-fungsi berjalan dengan baik saat diaplikasikan.
Perkiraan proyek riset akan berjalan kurang lebih 12 bulan melalui pengembangan DLIC secara bertahap dan berkelanjutan, antara lain: Specification Stage, Design Stage, Implementation Stage, Test & Verification Stage, dan Improvement Stage.
ADVERTISEMENT