Hari Tidur Sedunia 15 Maret: Bahaya Kurang Tidur dan Cara Mengatasinya

15 Maret 2019 19:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tidur tengkurap Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tidur tengkurap Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tidur mungkin terdengar sebagai sebuah aktivitas yang mudah dilakukan. Sayangnya, pada kenyataannya kini banyak orang di dunia mengalami masalah tidur.
ADVERTISEMENT
Masalah tidur benar-benar dianggap sebagai persoalan serius. Bahkan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (Centers for Disease Control and Prevention) menyebut kurang tidur sebagai masalah kesehatan endemik masyarakat umum.
Tingginya masalah tidur ini mendorong The World Sleep Society mencetuskan Hari Tidur Sedunia atau World Sleep Day pada 2008 lalu. Peringatan tahunan ini jatuh tiap hari Jumat sebelum musim semi.
Pada tahun 2019 ini, Hari Tidur Sedunia jatuh pada hari ini, Jumat, 15 Maret.
Hari Tidur Sedunia adalah panggilan global tahunan untuk menyadarkan banyak orang akan pentingnya tidur yang sehat. Para pemimpin bisnis diharapkan akan bersikap bijaksana untuk melihat kurang tidur sebagai kondisi yang lebih dari sekadar sebuah masalah kesehatan.
Ilustrasi merasa bersalah saat bekerja. Foto: Pixabay
Para pemimpin bisnis perlu melihat kebutuhan tidur secara holistik. Mereka perlu menyadari bahwa ini berhubungan dengan banyak hal, termasuk efektivitas dan produktivitas di perusahaan mereka.
ADVERTISEMENT
The World Sleep Society sendiri telah merangkum hasil berbagai studi terbaru yang menunjukkan betapa pentingnya tidur sebagai pilar kesehatan dan kualitas hidup. Berikut beberapa di antaranya, sebagaimana dilansir Forbes.
- Menurut para peneliti di Mayo Clinic Center, tidur sangat bermanfaat untuk mengurangi risiko terserangnya penyakit berbahaya, seperti obesitas, hipertensi, depresi, dan alzheimer.
- Insomnia mempengaruhi 30-45% populasi orang dewasa dan menghabiskan biaya ekonomi AS hingga sebesar 107,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1.533, 43 triliun.
- Setiap tahunnya, 1.550 orang mengalami kematian akibat kurang tidur.
- 46 persen orang kehilangan pekerjaan atau ketinggalan acara atau melakukan kesalahan di tempat kejar karena memiliki pola tidur yang tidak sehat.
Ilustrasi Tidur. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Cara Meningkatkan Kualitas Tidur
Hasil penelitian-penelitian di atas menunjukkan betapa berharganya waktu tidur bagi kehidupan kita. Dalam usaha untuk membangun kembali kesadaran tentang pentingnya tidur, The World Sleep Society juga telah merangkum beberapa faktor penting yang dapat meningkatkan kualitas hidup kita semua.
Salah satu dari beberapa prinsip yang harus dipraktikkan adalah perlunya bagi kita untuk menentukan waktu tidur dan waktu bangun tidur secara reguler. Kedua, hindarilah mengonsumsi alkohol, kafein, gula, dan makanan pedas 4 hingga 6 jam sebelum tidur.
Selain itu, kita juga perlu menghindari penggunaan ponsel menjelang tidur. Sebab, banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa menggunakan ponsel sebelum tidur dapat memperlambat waktu tidur yang seharusnya.
Di samping itu, mereka juga menganjurkan kita untuk rutin berolahraga, tapi tentu saja bukan saat menjelang tidur. Lebih dari itu, mereka pun menyarankan agar kita menghilangkan berbagai gangguan berupa kebisingan dan cahaya berlebih dari area tidur kita serta tidak menggunakan tempat tidur kita sebagai tempat kerja. Gunakanlah tempat tidur kita hanya untuk tidur dan seks.
ADVERTISEMENT