Status Anak Krakatau Waspada, Awas Potensi Erupsi Susulan

30 Desember 2019 11:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
rekaman CCTV Gunung anak krakatau  Foto: shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
rekaman CCTV Gunung anak krakatau Foto: shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Status Gunung Anak Krakatau ditetapkan pada Level II atau Waspada setelah mengalami erupsi pada Minggu (29/12). Akibatnya, kolom abu berwarna kelabu setinggi lebih dari 50 meter terlihat di atas puncaknya.
ADVERTISEMENT
Menurut Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, melalui Instagram resminya, abu tersebut memiliki intensitas sedang dan bergerak ke arah utara.
Erupsi Gunung Anak Krakatau terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 37 mm. Durasinya tak kurang dari 1 menit 59 detik. Berdasarkan visual CCTV, letusan mencapai 200 meter dari dasar kawah.
Lava pijar dari Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Kalianda, Lampung Selatan. Foto: AFP PHOTO / FERDI AWED
Pada Senin (30/12) pagi ini, kondisi kolom abu Gunung Anak Kratau pada pukul 07:53 WIB terpantau sudah mencapai 2.000 meter di atas puncak. Menurut pengamatan Badan Geologi, asap berwarna kelabu dengan intensitas tebal saat ini bergerak ke arah selatan.
Dari peristiwa tersebut, Badan Geologi telah mengeluarkan peringatan bagi para wisatawan agar tidak mendekati kawah dalam radius 2 kilometer.
ADVERTISEMENT
Hal ini untuk mengantisipasi potensi erupsi susulan yang bisa terjadi. Meski intensitasnya kecil, material letusan tetap bisa membahayakan keselamatan jiwa.
Tahun 2018 lalu, di bulan yang sama tepatnya pada 22 Desember, tsunami senyap menghantam Selat Sunda. Kala itu, Gunung Anak Krakatau juga disebut-sebut menjadi penyebab terjadinya tsunami yang menghantam pesisir Banten dan Lampung tersebut.